"Tadi aku ketemu Fiony di kedai." ungkap Azizi yang langsung menghentikkan kegiatan Chika yang sedang memoleskan make up ke wajahnya. Dia putarkan kursinya menjadi menghadap kearah Azizi yang duduk di tepian kasur dengan handuk yang melilit di leher.
"Kok bisa?"
"Dia udah tunangan sama Gara ternyata."
Mulut Chika membulat, "Hah?"
"Kaget kan? Sama aku juga kaget." Azizi terkekeh geli.
"Kok bisa saling kenal, kamu ngenalin mereka?"
Azizi menggeleng, "Ngga, kamu kan selalu cemburu kalo aku berurusan sama Fiony." sindirnya.
"Kok malah bahas itu?" Chika merengut.
Azizi tertawa, dia pun menghampiri Chika. "Mereka gak sengaja ketemu karena Gara nemuin dompet Fiony yang jatuh di minimarket. Terus dari situ mereka jadi deket." jelas Azizi.
Chika terdiam selama beberapa saat.
"Kamu cemburu?" tanya Azizi.
Chika tersadar dari lamunannya. "Ngga."
"Kok diem?"
"Gara tunangan gak ngundang kita?"
"Ngga, yang hadir cuma dua pihak keluarga doang." Azizi mengusap lengan Chika.
"Bukannya Fiony Kristen?"
"Dia pindah–"
"Demi cinta?" potong Chika, menatap kedua bola mata Azizi.
"Itu bukan urusan kita, sayang. Yang terpenting sekarang, aku, kamu, dan Gara udah dapet kebahagiaan kita masing-masing."
Chika tersenyum, mengusap rambut Azizi yang masih setengah basah. "Kamu bener, Zee. Tetep sama aku ya?"
"Pasti!"
"Kamu besok serius gak mau nonton film aku?"
Azizi menggeleng dengan senyumannya. "Maaf ya Chik, aku ngga bisa."
Chika cemberut, merasa kecewa.
"Aku takut gak bisa ngontrol diri aku.. kamu tenang aja. Aku udah bantuin promosi kok, temen-temen aku juga besok mau nonton. Mereka bahkan udah beli tiketnya. Cici juga besok ikut nonton.."
Chika menyandarkan kepalanya di dada Azizi. Dan tangan Azizi refleks melingkari punggung Chika yang hanya terbalut tank top hitam. Azizi usap punggung itu.
"Iya gapapa, aku ngerti kok.."
Kecupan hangat Azizi hadiahi di puncak kepala Chika. Semenjak hamil Chika memang sedikit manja kepadanya, selalu ingin berada di dekatnya. Azizi semakin tak sabar menantikan bayi mereka. Laki-laki atau perempuan Azizi tidak peduli, yang terpenting bayi dan ibu nya sehat.
"Aku kemarin gak sengaja ketemu sama mantan kamu loh Zee."
"Dimana?" tidak ada rasa ketertarikan di jawaban Azizi itu.
"Mall. Ternyata udah punya anak ya?"
"Iya, dia udah punya anak." jawab Azizi lagi, nadanya terdengar datar.
"Kalian putus gara-gara apa?"
"Gak penting, sayang."
"Ihh, aku kan pengen tau." rengek Chika sambil memainkan jarinya di perut rata milik Azizi.
"Loh kan katanya waktu itu kamu gamau tau apapun tentang aku sama dia."
"Sekarang beda, aku mau tau!"
"Ya karena aku nikah sama kamu."
"Ngga, kayanya bukan itu aja."
"Dia selingkuh.. dia hamil sama selingkuhannya."
