bab 13 apa artinya?

2.5K 272 11
                                    

Becky duduk bersantai di taman rumah sakit seorang diri. Dipandangi sekelilingnya yang terlihat beberapa pasien yang memiliki seseorang didekatnya. Hal itu membuat Becky sedikit iri karena sejak dia dirawat tidak ada seorang pun dari keluarganya yang datang untuk menjaganya.

Namun Becky memang sengaja merahasiakan kecelakaan kecil yang kemarin ia alami. Dia tak ingin keluarganya terlalu cemas lalu memaksanya kembali ke Ingris. Setidaknya memiliki Irin di sampingnya saat ini sudah lebih dari cukup.

Dan juga ...

Becky kemudian mengalihkan tatapannya ketika langkah kaki itu mendekat. Dan dibawah sinar matahari yang terik, kecantikan gadis itu terpantul dan membius Becky dalam beberapa saat. Tanpa sadar Becky tersenyum.

‘Selama ini di duniaku, dimana aku merasa kehilangan tempat untuk pergi, dia ... tiba-tiba berdiri disana,’ ungkap Becky dalam hati sambil memperhatikan Freen yang berjalan kearahnya sambil membawa dua botol minuman.

Becky masih tersenyum lebar ketika Freen sudah berdiri dihapannya dan menyodorkan botol mineral pada Becky.

“Apa aku seperti badut?” kata Freen datar.

Dan setelah terdengar ucapan menyebalkan gadis itu, senyum Becky menguap seketika.

“Kenapa kau tersenyum terus? Gadis aneh.”

Sesaat Becky melirik Freen sebal lalu meraih botol minuman ditangan Freen dan hendak membukanya namun Freen kembali mengambil botol itu dari tangan Becky dan membantu membuka tutup botol milik Becky sambil mengomel, “jika orang-orang melihatmu tersenyum seperti tadi, kau pasti akan dipindah ke rumah sakit jiwa.”

“Berhenti meledekku Ms. Freen. Aku tersenyum senang karena aku bisa merasakan udara segar diluar. Aku bukan orang gila,” gerutu Becky kesal.

Freen tersenyum kecil saat melihat eksepresi cemberut Becky, tampak menggemaskan. Freen kembali menyodorkan botol Becky dan berkata dengan nada memerintah, “cepat minum.”

Becky bersendekap tangan dan tak mau menatap Freen ataupun menerima botol mineral ditangan Freen. “Letakkan saja di kursi.”

Freen menghela napas lalu dengan terpaksa dia meraih tangan Becky, memastikan gadis itu menggenggam botolnya sendiri dan kembali memberi perintah yang tak terbantahkan. “Minum atau aku tak akan menjawab pertanyaanmu. Lagipula kenapa kau masih saja tak menyukai air putih? Apa kau ini bayi?”

Seketika Becky menatap wajah Freen dan bertanya, “apa maksudmu Ms. Freen?”

“Hm? Apa?”

“Kau .. darimana kau tahu aku tak suka air putih?”

Kening Freen berkerut dalam, merasa aneh dengan pertanyaan Becky. Mana mungkin dia tak mengetahui hal kecil seperti itu? Freen merasa ada yang tak beres. Apakah ada sesuatu?

“Ah sudahlah, itu tidak penting,” timpal Becky lalu menegak airnya hingga seperempat botol dan kembali berujar, “lihat, aku sudah meminumnya jadi jawab pertanyaanku tadi.”

My Ms. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang