Hari mulai gelap dan Freen duduk bersandar di lorong rumah sakit dengan raut wajah lelah. Dibalik ketegarannya saat ini, ada kegelisahan yang merayap dalam dadanya. Wajahnya tertekuk, dari balik bayangan wajahnya dia tak bisa menyembunyikan perasaan yang begitu menyesakkan dada.
Sesaat kemudian Freen menghela napas panjang dan beranjak dari tempat duduknya, melangkah pelan menuju pintu. Dia kemudian berdiam diri disana untuk mengintip dari celah kaca kecil di pintu ruangan Becky di rawat. Tak ada keberanian dalam diri gadis dingin itu untuk masuk kesana.
Freen diam disana, memandangi Becky yang duduk diranjangnya sambil bercengkrama dengan temannya, Irin. Sorot mata dingin itu perlahan meleleh ketika dipandangnya senyuman gadis cantik itu.
Setelah banyak musim ia lalui, Freen selalu membawa kebencian besar itu dalam dirinya. Gadis itulah yang menghapus senyuman dari hidupnya. Dialah yang membuang kebahagiaan yang selalu Freen jaga.
Tapi kenapa ... sekarang dirinya merasa lemah. Freen tak sanggup menyakiti gadis itu sekalipun sejak awal pertemuan mereka kembali, ia bersumpah akan membalas semua perbuatan gadis itu. Namun melihatnya terluka sedikit saja dia tak sanggup.
Kepala Freen tertunduk dan matanya kosong ketika kalimat yang tadi ia dengar kembali berputar dalam kepalanya.
Flasback
Freen menunggu cemas di luar IGD, dia tak bisa berhenti menggigit jemarinya dan terus berjalan mondar-mandir di depan pintu. Sudah kedua kalinya dia melihat Becky pingsan dan ia takut sesuatu terjadi pada gadis itu. Tak lama seorang dokter pria keluar dari ruangan dan Freen bergegas mendekat.
“Dokter bagaimana keadaannya? Apa dia baik-baik saja? Apakah dia terluka? Apa dia sudah siuman?”
“Anda tak perlu cemas, untuk saat ini pasien baik-baik saja,” jawab sang dokter.
Dahi Freen berkerut. “Apa maksudnya untuk saat ini? Apa dia benar-benar baik-baik saja?”
Dokter pria paruh baya itu membenarkan kaca matanya lalu bertanya dengan serius, “apakah pasien pernah mengalami kecelakaan sebelumnya?”
“Itu .. iya, dia pernah jatuh dari tebing beberapa waktu lalu. Tapi tak ada luka serius dari hasil pemeriksaanya. Memangnya ada apa dokter?” tanya Freen semakin cemas.
“Kurasa sebelumnya pasien pernah mengamali luka parah dibagian kepalanya sehingga efek itu yang menyebabkan kehilangan kesadarannya hari ini. Pasien tampaknya mengalami syok berat dan kemungkinan itu juga karena cidera kepala yang sebelumnya pernah terjadi,” jawab dokter.
“A-apa maksud anda dokter?”
“Sebaiknya lakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan tidak ada efek kerusakan syarat karena jika tidak segera dilakukan, pasien bisa saja mengalami koma jika sesuatu terjadi padanya. Satu-satunya yang harus dilakukan saat ini adalah pemeriksaan kembali secara menyeluruh.”
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ms. CEO
FanfictionBecky adalah artis pendatang baru yang memiliki semangat besar untuk menggapai harapannya menjadi mega bintang. Akan tetapi pertemuannya dengan Freen, seorang CEO agensi tempat Becky bekerja seperti merangkap Becky dalam dunia baru penuh teka-teki...