Beberapa orang atau mungkin banyaknya orang bernasib sama dengan seorang pemuda asal Jawa— yaitu Abimanyu, pemuda yang memilih jalan hidupnya untuk tinggal di negri orang. Tinggal bukan berarti menetap, ia sudah meninggalkan janji kepada beberapa orang tersayangnya yang kini sudah ia tinggalkan untuk sementara.Kondisi perekonomian keluarganya membuatnya harus merantau, jauh dari keluarga dan juga kekasih tercintanya. Abimanyu terus merapalkan doa saat berada di pesawat agar pilihannya kali ini sesuai dengan keinginannya dan berjalan lancar.
Setelah sekitar 7 jam perjalananya, akhirnya pesawat yang ia tumpangi telah mendarat di bandara Beijing— China. Sekarang entah ia akan kemana, Abimanyu masih kebingungan. Pertama kalinya ia menginjakan kaki di negri tirai bambu ini tanpa teman atau orang yang ia kenal.
Akhirnya ia memilih untuk keluar terlebih dulu dari bandara, dan memilih untuk menunggu taksi lewat. Sebenarnya ia ingin memberi kabar keluarganya bahwa ia telah sampai dengan selamat, namun karena sinyal yang hilang ia tidak dapat mengirim pesan pada orang-orang dirumah.
Abimanyu menatap langit kota Beijing yang nampak mendung meski dimalam hari. Ia khawatir akan turun hujan sebelum taksi datang, dan benar saja— rintik-rintik hujan mulai turun membasahi wajah tampan nya yang tengah mendongak.
"Yahh, pakai segala hujan kalau begini aku harus bagaimana coba?"
Ia langsung menepikan tubuhnya agar tidak terkena hujan, dan tak menunggu lama— taksi pun berhenti dihadapanya.
***
Abimanyu kini duduk terdiam didalam taksi sembari melihat pemandangan kota Beijing yang tengah diguyur hujan saat malam hari. Saat ia asik termenung, suara supir taksi didepan membuyarkan fokusnya."Maaf, anda bukan asli orang China ya?" tanya nya dengan menggunakan bahasa china.
"oh— i-iya bukan" Abimanyu merasa terbata saat menjawabnya, bahasa chinanya masih terdengar kaku.
"Bisa saya tebak dari porsi wajah anda" supir tersebut melempar senyum melalui kaca spion.
Abimanyu hanya membalas dengan anggukan dan senyuman canggung. Ini kali pertamanya ia berinteraksi langsung dengan orang lokal.
Beberapa menit sesudahnya, taksi berhenti diseberang minimarket. Pemuda Jawa itu meminta supir menghentikan nya disana sebab ingin mampir sebentar untuk membeli makanan sebagai pengganjal perut.
"Tunggu tuan!"
Abimanyu mengurungkan niatnya untuk segera turun.
"A- ada apa pak?" tanya Abimanyu kebingungan.
Supir taksi tersebut terdiam sebentar sembari menatap wajah bingung dari Abimanyu sebelum berucap.
"Maafkan saya jika perkataan saya sedikit aneh, tapi tolong anda dengarkan saya. Tunggu selama beberapa menit sebelum anda menyebrang tuan"
Abimanyu jelas mengernyitkan dahinya heran, apakah ia tidak salah dengar atau salah dalam menangkap arti dari kalimat yang dikatakan pria itu?
"Memangnya kenapa pak?" tanya Abimanyu setelahnya.
"Anda percaya atau tidak, tapi saya bisa melihat masa depan seseorang" ucap supir taksi tersebut sembari tersenyum simpul.
Abimanyu terdiam sejenak.
"Begitu ya? tapi maaf sebelumnya, saya tidak pernah percaya dengan hal-hal seperti itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIMANYU || Nomin
Fiksi PenggemarAbimanyu merupakan seorang anak dari kalangan bawah. Ia memutuskan untuk bekerja ke China dan meninggalkan kekasih juga keluarganya. Namun siapa sangka, di negri orang Abimanyu malah mengalami kejadiaan naas hingga membuat hidup nya berubah seketika...