24. Dua Hati

401 26 1
                                    


Ramai orang-orang ber jas memenuhi ruang aula yang saat ini tengah digunakan untuk acara penyambutan CEO mereka. Setelah sekian lama akhirnya pimpinan tertinggi mereka pulang dan untuk menyambut nya mereka di undang pada acara malam ini.

Nakula, Harsha, dan yang lainnya berbincang di salah satu meja bersama dengan para tamu lainnya. Berbeda dengan Abimanyu yang kini juga duduk di meja yang tak jauh dari meja milik Nakula dan Harsha. Pria itu sedari tadi memandangi wajah seorang pria manis yang terlihat lebih elegan dari biasanya.

Pria manis yang tengah tertawa cerah di antara orang-orang itu adalah Nakula. Abimanyu memandangi keindahan itu dari meja nya. Mencuri-curi pandangan karena takut jika sang empu akan memergokinya. Padahal jika ia tahu, Nakula pun sama. Dibalik tawa nya itu, kedua mata nya selalu saja melirik ke arah nya. Namun ia tak menyadari hal itu.

Di lain sisi, Nakula masih memikirkan dan mencerna baik-baik ucapan Harsha pada nya semalam. Semua nasihat dan pengertian ia terima dengan baik. Nakula juga sudah memikirkan hal itu matang-matang, hingga ia tak bisa tidur semalaman hanya karena memikirkan hal tersebut.

Hingga suara dengungan microfon membuat mereka semua terdiam. Di atas panggung sudah ada seorang pembawa acara yang akan memimpin acara malam ini.

"Para hadirin sekalian, mari kita sambut bintang utama kita. Tuan Jhony Nasution!" sontak suara riuh terdengar, para tamu bertepuk tangan menyambut pak John.

Yang di panggil pun menaiki podium. Pak Jhon— CEO dari perusahaan Charming Treasure, ayah dari Harsha. Pria setengah baya itu berdiri dengan gagah nya, dengan senyuman yang terpatri di wajah nya.

"Selamat malam para tamu undangan." sapa pak John.

"Terima kasih untuk para tamu yang sudah datang di acara ini. Saya bersyukur karena masih diberikan kesehatan hingga bisa berdiri disini dan bertemu dengan kalian semua."

"Saya hanya ingin mengumumkan, bahwa perusahaan Charming Treasure akan saya serahkan kepada putra saya satu-satu nya. Setelah sekian lama saya berjuang membangun perusahaan ini dengan usaha saya sendiri, sudah waktu nya saya berhenti dan menghabiskan sisa umur saya bersama dengan istri tercinta." semua orang bersorak-sorai.

"Dan sekarang adalah saat-saat dimana perusahaan Charming Treasure akan diresmikan menjadi milik Harsha Nasution." para tamu berdiri dan bertepuk tangan riuh menyambutnya.

Semua acara berjalan dengan lancar hingga selesai. Hal yang membahagiakan untuk dua orang sahabat. Nakula dan juga Harsha yang kini sudah resmi menjadi pemilik sah dari perusahaan.

"Selamat ya Harsha, sekarang kamu sudah menjadi pimpinan tertinggi." ucap Nakula dengan senyum bahagia.

"Makasih ya. . . " jawab Harsha tak kalah bahagia.

Keduanya berjalan keluar aula, semua juga mulai meninggalkan aula karena acara sudah selesai dan malam juga semakin larut. Saat Harsha akan mengajak Nakula untuk naik ke lantai atas, pria itu menolak nya.

"Kamu duluan aja Sha, aku mau keluar sebentar."

"Mau kemana? udah malem loh ini."

"Aku mau. . . ke toilet, udah kebelet banget, takut ga ketahan kalau harus ke kamar." ringisan kecil keluar dari Bibis Nakula.

Harsha menganggukkan kepala paham, tanpa rasa curiga sedikit pun. "Yaudah, gue duluan ya." pamit nya dan langsung meninggalkan Nakula sendirian dibawah.

Pria manis itu melenggang untuk kembali ke area aula. Siapa tau jika Abimanyu masih berada disana, dan semoga ia belum terlambat untuk menemui pria itu. Nakula menolehkan kepala nya kesana kesini untuk mencari pria itu.

Hingga kedua matanya menangkap sosok pria tampan yang baru saja selesai berbicara dengan seseorang. Abimanyu terlihat akan meninggalkan aula. Saat itu juga, Nakula bergegas menghampirinya.

"Mas Abim!" panggil Nakula.

Yang di panggil pun lantas menolehkan kepala, dan tersentak kala melihat Nakula berdiri tak jauh dari nya. Pria manis itu mendekat pada Abimanyu, dengan perasaan ragu dan jantung yang berdegup.

"Nakula? kenapa belum kembali ke kamar?" tanya Abimanyu yang kini sudah berdiri berhadapan dengan si manis.

"A- aku. . . aku. . . pengen ngajak kamu ngobrol mas." tukas Nakula dengan terbata yang membuat Abimanyu mengernyit.

"Ngobrol? ini sudah terlalu malam, sebaiknya kamu kembali ke kamar Nakula."

"Enggak! tolong, kasih waktu sebentar aja buat bicara." mohon Nakula.

Abimanyu merasa tak enak melihat betapa wajah cantik itu terlihat memohon kepada nya. Dan ia pun akhirnya mengijinkan Nakula untuk berbicara dengan nya. Mereka berdua berjalan keluar aula, Nakula mengajaknya untuk ke taman sebentar.

"Kamu mau berbicara apa Nakula?" Abimanyu berdiri berhadapan dengan Nakula. Jujur saja jika saat ini jantung Abimanyu juga berdetak sangat cepat.

"Mas Abim. . . "

"Ya?"

Lidah pria manis itu terasa sangat kelu untuk mengungkapkannya. Ia sedikit malu untuk berbicara berdua dengan Abimanyu. Dan ia takut, jika Abimanyu benar-benar menyerah.

"Nakula mau meminta maaf. Tolong maafin perilaku Nakula selama ini. Nakula ga seharus nya bersikap seperti itu ke kamu." ungkap nya dengan kepala tertunduk dalam.

"Mas Abim, Nakula sudah memaafkan kamu. Nakula ndak mau kalau kita harus berpisah kayak dulu. Nakula masih sangat mencinta mas Abim, tapi karena rasa dendam Nakula pada kamu dan wanita itu buat Nakula ga bisa berpikir jernih."

"Benar yang di katakan Harsha, kalau Nakula itu dendam bukan kecewa. Nakula sudah berjanji kan kalau Nakula bakal kasih mas Abim kesempatan untuk kembali. Dan Nakula sudah siap untuk memberikan kesempatan itu. Nakula mau kita kembali kayak dulu mas." pria manis itu berbicara dengan mata yang sudah basah. Ia tidak menangis, namun entah kenapa hati nya merasa sesak hingga air mata tiba-tiba turun dari pelupuk nya.

Abimanyu terdiam, ia juga tidak bisa menahan rasa haru. Kedua matanya juga sama berkaca-kaca, terlalu bahagia mendengar nya. Mendengar jika Nakula ternyata sudah membuka hati nya kembali untuk dirinya.

"Kamu serius Nakula?" tanya nya memastikan kembali. Dan anggukan cepat yang diberikan Nakula membuat Abimanyu menangis bahagia. Lantas ia dekap erat tubuh kecil itu, mengecupi bahu Nakula berkali-kali karena sangat merindukan pria manis ini.

"Terima kasih Naku, terima kasih banyak." Nakula membalas pelukan Abimanyu tak kalah erat. Hati nya merasa lega setelah mengungkapkan semuanya.

Kecewa dan dendam membuat hati nya merasa tak tenang dan terus di hantui perasaan bersalah kepada bapak. Karena ia sudah berjanji sebelum nya untuk tetap disisi Abimanyu dan menerima Abimanyu. Sekarang pun, ia sudah memperbaiki perasaanya dengan menerima Abimanyu kembali dan memaafkan semua kesalahannya.

"Tolong jangan tinggalin Nakula lagi." permintaan itu membuat Abimanyu sesak. Tanpa pikir panjang, ia menyetujui dan berjanji untuk tetap berada di samping Nakula, pria yang sangat di cintai nya.

Nakula berharap semua berakhir baik-baik saja dan mereka bisa kembali menjalin hubungan seperti dulu. Tanpa ada yang pergi dan tetap di sisi satu sama lain. Nakula tidak bisa jika harus berjauhan dari Abimanyu lagi, karena ia tahu jika separuh hidup nya bersama dengan pria itu.

Abimanyu pun sama, ia berjanji untuk tidak meninggalkan cinta nya lagi, apapun yang terjadi ia akan berusaha keras untuk memperbaiki hidup nya dan tetap berada di sisi Nakula. Abimanyu ingin berjuang bersama dengan Nakula yang sudah menemani nya sedari dulu.

.
.
.
.
.
TBC

ABIMANYU || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang