Udah tau kan apa?⚠️
_______________
Esoknya, Faro berniat mengantar Galan ke klinik itu lagi untuk melakukan terapi sesuai jadwal yang diberikan. Faro sengaja mengosongkan jadwalnya hari ini untuk menemani putranya melakukan terapi. Sebenarnya bukan hanya itu, dirinya juga sedikit kepo dengan suster yang dimaksud Galan kemarin.
Sesampainya di klinik, Faro disambut oleh beberapa staf dan langsung diarah kan ke ruangan tempat Galan akan melakukan terapi. Kali ini sedikit berbeda karena Faro tak memperbolehkan bodyguardnya mengawalnya.
Faro mengantar putranya untuk di cek terlebih dahulu sebelum diberikan media untuk terapi.
Setelah melakukan cek, sang dokter mengarahkan Faro agar membawa Galan menuju ruang gugus galaksi.Klinik ini memang mengusung tema luar angkasa, sehingga setiap ruang akan diberi nama yang mengandung unsur luar angkasa.
Galan yang masih berada digendongan Faro tersenyum, kala melihat sosok wanita yang tengah sibuk dengan anak-anak disekitarnya.
Tak lama ia menyadari kedatangan Galan disana. Wanita itu tersenyum ke arahnya sembari melambaikan tangannya. Begitupun dengan Galan yang membalas senyuman itu. Faro yang melihat anaknya seperti itu sedikit terkejut. Apa yang dibilang Dion kemarin itu benar? Entahlah mari kita simak kelanjutannya.
Faro menurunkan Galan dari gendongannya, Galan langsung ngacir memeluk kaki wanita itu. Galan mendongak dan memberi senyuman lucu.
"Utututu, Galan datang lagi." ujar wanita itu dan berjongkok di depan sang empu.
"Udah siap?" tanya wanita itu yang langsung mendapat anggukan dari sang empu.
Wanita ini menuntun Galan untuk bergabung dengan anak-anak lainnya. Sedangkan Faro dipersilahkan duduk oleh suster yang lain. Sebelum suster itu pergi, Faro menanyakan siapa nama suster yang mengajak anaknya tadi.
"Maaf .. kalau boleh saya tau, dia siapa ya?" tanya Faro.
"Oh dia suster Mira, Pak. Kebetulan dia anak baru disini, tapi dia bisa meng-handle anak-anak dengan baik kok pak." jelas suster itu. Faro hanya manggut-manggut sebagai jawaban. Faro mengawasi Galan dari jauh.
"Tidak! Aku tidak ingin bermain denganmu," ujar anak perempuan yang bernama Lala itu.
"Lalu? Bagaimana kamu akan menyelesaikan ini jika tidak bersamaku?" ujar anak yang lain. Lala menatap sekitar dan mendapati Galan yang diam seraya melihat sekeliling. Lala tersenyum kemudian menghampiri Galan.
"Hai! kamu belum menemukan kelompok?" Galan hanya diam dengan raut yang berubah menjadi tak suka.
Lala menarik pergelangan Galan tanpa izin, membuat sang empu menghempas kasar tangan gadis kecil itu. Lala yang mendapat perlakuan seperti itu berangsur-angsur merengek.
"Ih kamu jahat!" ujarnya sembari menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya. Mira yang meyadari mereka bertengkar pun menghampiri keduanya dengan raut khawatir.
"Lala kenapa nangis, hm?" tanya Mira.
"Lala cuma mau ngajak dia ikut kelompok Lala .. tapi dia kasar sama Lala, Hiks!" ujarnya dengan nada yang kurang jelas akibat menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
a NEW SHEET for the COLD CEO (END)
Romance(sequel Cold Ceo is My Husband) Ada yang bilang harta dan tahta saling bertautan. Dengan kedua hal itu, dunia akan tunduk segan padamu. Tapi apa jadinya jika kedua hal itu justru menjadi jebakan? Membutakan mata manusia yang gencar untuk menggapain...