45

783 39 31
                                    

Typo⚠️
Jangan jadi silent readers dong guys🥺
Pweacee🙏

_____________________

Semua tamu undangan mulai dari teman sekolah Galan, rekan bisnis Faro dan Antonio, Bahkan Linda dan Riko, kedua orang tua mendiang Aylin kini turut hadir di ulang tahun cucu semata wayangnya.

Galan, bocah itu celingukan mencari keberadaan seseorang. Faro tengah sibuk menyambut para tamu undangan. Mereka berbincang ringan dengan segelas wine ditangan mereka.

Lyora melihat bocah itu berada di ambang pintu, melihat kesana-kemari seperti tengah mencari sesuatu. Tentu saja, ia tau siapa yang tengah dicari oleh Galan.

"Gal, ayo masuk .. bentar lagi acara potong kue nya dimulai." ujar Lyora.

"Galan masih nunggu Muffin, Galan mau motong kuenya sama Muffin." ucap bocah itu. Lagi-lagi Lyora menghela nafasnya.

Di waktu yang sama, Mira pergi menggunakan grab menuju Mansion Faro. Ia mengenakan dress bewarna biru muda dengan kado yang ia bawa untuk Galan.

Saat hendak masuk kedalam Mansion itu, bodyguard yang berjaga langsung menghalangi Mira.

"Maaf. Anda tidak diperbolehkan masuk," ucapnya.

"Tapi saya tamu undangan diacara ini," kekeh Mira, sampai seseorang datang menghampirinya.

Antonio membawa Mira ke suatu tempat untuk bicara. Pria paruh baya ini melihat sebuah kado dan kotak yang entah berisi apa itu berada digenggaman gadis itu. Dengan cepat, ia mengambilnya dan membuang asal kado itu.

"Saya minta sama kamu, jauh-jauh dari Gio dan Galan!" titahnya.

"Saya bisa bertindak lebih dari ini jika kamu tidak menuruti perintah saya!" lanjutnya.

"Saya mencintai Pak Faro dan saya menyayangi Galan seperti anak saya sendiri, saya tidak akan mau mereka bersama orang lain selain saya!" geram dengan pernyataan Mira, Antonio dengan tidak segan mendaratkan tamparan pada pipi kanan gadis itu.

Plak!

"Anggap tamparan itu apresiasi atas jawaban kamu," ucap Antonio penuh penekanan.

"Dasar wanita tidak tau diri! Masih untung saya tidak membunuhmu saat ini juga, sekuat apapun kamu berusaha mendapatkan Gio .. kamu tidak akan pernah mendapatkannya!"

Mata Mira berair mendengar pernyataan Antonio yang begitu menohok. Dirinya masih memegangi bekas tamparan dipipi kanannya. Bahkan kado dan sekotak muffin yang ia buat, kini berceceran di tanah akibat perlakuan pria setengah baya ini.

Di dalam Mansion, acara potong kue sudah dimulai. Faro menggendong Galan dan Lyora di sisinya. Tadinya, Galan merengek karena ingin Mira yang ada disana. Namun, dengan beberapa paksaan akhirnya bocah itu mau melakukannya walau tanpa Mira.

Semua tamu undangan bertepuk tangan kala pisau panjang itu membelah kue bertingkat di depan mereka.  Dalam hati Faro juga bertanya, kenapa Mira tidak datang malam ini. Apa ada sesuatu yang terjadi?


Di sisi lain, gadis itu berjalan lunglai, dengan bekas air mata di pipinya. Ia menenteng heels yang tadi ia pakai.

a NEW SHEET for the COLD CEO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang