TYPONYA⚠️
__________________
Gadis itu berjalan sembari terus memperhatikan benda mengkilap itu ditangannya.
"Pasti mahal." Gumamnya kemudian mengantongi benda itu. Saat hendak menyebrang, secara kebetulan ia melihat pemandangan yang tak seharusnya ia lihat pagi-pagi begini.
"Pak Faro?" cicitnya tertegun diseberang jalan. Mira melihat semuanya, perlakuan Faro dengan Lyora tepat di depan gedung sekolah Galan.
Mira menggeleng kuat kemudian hendak menyebrang tanpa melihat kana kirinya. Gadis itu tak sadar bahwa lampu jalan masih hijau sehingga banyak kendaraan membunyikan klaksonnya.
Tin! Tin! Tin!
Dengan gerak cepat seseorang berhasil menarik Mira kembali ke tepi jalan. Mira yang masih shock pun melihat siapa yang menariknya. Alena, gadis berambut sebahu dengan mantel musim dingin yang ia kenakan.
"Alena," cicit Mira.
" Lo gak liat itu lampu masih ijo?!" sentak Alena yang geram akan tingkah Mira.
"G-gue gak tau," ucap Mira gugup.
Semua atensi tertuju pada Mira dan Alena. Alena menarik Mira agar ikut dengannya. Alena mengajak Mira ke sebuah toko roti, Alena membeli dua croissant dan dua cup kopi hangat untuk mereka.
"Minum!" titah Alena.
"Lo ada masalah? Cerita aja, tapi gue gak ahli dalam merespon, setidaknya gue bisa jadi pendengar yang baik buat lo." Jelasnya.
"Gue cuman kurang tidur aja, ngomong-ngomong makasih rotinya .. gue harus kerja nih, duluan ya!" ucapnya kemudian pamit dan meninggalkan sang empu yang cengo sendirian.
"Lah? Gue ditinggal sendirian?" monolog Alena.
____________________
Di waktu dan tempat yang berbeda, Faro tengah duduk dengan beberapa rekan kerjanya. Mereka membahas proyek yang akan menjadi target Danendra group selanjutnya.
Meskipun disekelilingnya membahas tentang perusahaan, namun otak Faro hanya terpusat oleh keputusan Antonio yang tiba-tiba.
"Bagaimana pak Faro? Apakah bapak setuju dengan saran yang diberikan?" tanya sekretarisnya pada Faro.
"Ah .. iya-iya saya setuju," ucapnya asal.
Sore hari nya, ketika rapat sudah selesai. Faro bukannya langsung pulang, melainkan dia pergi ke kafe tempat Mira bekerja. Kebetulan sore itu kafe sedang sepi dan hanya ada Mira juga Andre yang berjaga.
Tring!
Mira yang sibuk mengelap meja langsung teralihkan ke arah pintu dan melihat siapa yang datang.
"Ada waktu sebentar?" tanya Faro.
_________
"Ada yang mau bapak bicarain sama saya?" tanya Mira. Kali ini mereka duduk di roof top kafe.Faro mengangguk dan berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
a NEW SHEET for the COLD CEO (END)
Romance(sequel Cold Ceo is My Husband) Ada yang bilang harta dan tahta saling bertautan. Dengan kedua hal itu, dunia akan tunduk segan padamu. Tapi apa jadinya jika kedua hal itu justru menjadi jebakan? Membutakan mata manusia yang gencar untuk menggapain...