01

8.9K 253 35
                                    

Seperti yang biasa author lakukan adalah mengingatkan typo disetiap part ⚠️

_____________

"Mama, Galan ikut!" rengek bocah itu pada Aylin.

"Galan nanti sama Oma ya nak, kan Galan masih sakit." Bujuk Aylin. Benar, Aylin dan Faro berencana untuk datang ke pesta pernikahan Farel dan Lusi. Tadinya mereka akan pergi bertiga, namun beberapa hari terakhir Galan terkena penyakit flu dan demam tinggi.

Mereka menitipkan galan pada kedua orang tua Aylin, karena kedua orang tua faro sedang berada diluar negeri.

"Bunda, Aylin nitip Galan ya," ucap Aylin sang bunda pun hanya tersenyum sembari mengambil alih Galan yang tengah tertidur.

"Kamu jangan khawatir. Galan aman bersama kami," jawab Riko. Keduanya pun pergi tanpa Galan.

Didalam mobil, Aylin terus memandangi potret dirinya bersama putra semata wayangnya itu. Dirinya sesekali tersenyum melihat album yang berisi foto ketika Aylin dan Faro membesarkan Galan hingga ia berusia empat tahun.

"Tumben, kamu ngeliatin foto Galan sampe segitunya," ujar Faro membuyarkan lamunan Aylin. Ia terkekeh ringan dan menjawab.

"Gak kerasa ya Mas, Galan udah segede ini .. kayanya baru kemarin aku ngelahirin dia, sekarang dia udah jadi pangeran tampan." Puji Aylin.

"Gimana ya Mas, kalau aku gabisa ada terus buat kamu sama Galan?" Monolog Aylin membuat Faro seketika menginjak rem secara mendadak.

Aylin terkejut dengan perlakuan Faro, dirinya menatap sang empu yang ternyata juga menatapnya tanpa arti.

"Kenapa kamu ngomong gitu?"

"M-maksud aku tuh__" Faro mengambil alih posel Aylin, agar ia tak melanjutkan aktivitasnya dan berbicara melantur seperti tadi.

"Aku gak suka ya kamu ngomong kaya gitu, kamu bakal tetep ada buat aku sama Galan sampai kapanpun." Mutlak Faro membuat Aylin terkekeh ringan.

"Iya Mas. Maaf ya," setelah itu, Faro melajukan mobilnya menuju tempat resepsi Farel dan Lusi.

Acarnya berjalan lancar, mereka berkumpul seperti dulu Wisnu, Raka, Dion dan Adel. Mereka berbincang-bincang hangat sembari menikmati jamuan disana.

"Gimana nih, tinggal kalian berdua aja yang belum nikah," ujar Adel.

"Gue sih santai aja." Ucap Raka.

"Tau, kalau gue nikah lo nanti pada kaget semua .." ujar dion.

"Emang lo mau nikah itu, udah ada calon nya yon?" tanya wisnu.

"Kagak si." ucapnya diakhiri cengiran tak berdosa.

"Beuuh gue gidek juga lu nanti," ujar Raka geram.
Aylin dan Faro hanya menyimak sesekali tertawa karena kelakuan mereka. Ditengah-tengah itu Aylin mendapat telepon dari sang Bunda.

"Halo Bun?"

"Mamaa! Galan mau main ke taman Ma! Cepet pulang!"

Bocah itu berteriak dari seberang, meminta Aylin agar segera pulang.

"Iya sayang. bentar ya, Galan sama Opa sama Oma dulu ya nak," ujar Aylin bersabar.

a NEW SHEET for the COLD CEO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang