20

1.5K 66 4
                                    

💆⚠️

_

__________

Lelah berkeliling, kini Faro singgah disebuah restoran cepat saji dalam mall itu. Mereka memutuskan untuk memesan Simple Set Beef, Favorite Set Chicken Teriyaki, Ekkado, Shrimp Roll, Ebi Furai dan lainnya.

Dengan lahap Galan memakan suapan demi suapan yang Mira berikan. Dengan telaten wanita dua puluh enam tahun itu menyuapi bocah didepannya ini.

Faro yang tadinya sibuk bermain ponsel sesekali melirik kearah keduanya. Pandangan itu tak luput pada perlakuan wanita didepannya ini pada anaknya.

Sampai Faro tak sadar bahwa dirinya kepergok memperhatikan wanita itu dari tadi.

"Pak Faro, ngapain ngeliatin saya gitu?" Tanya Mira membuat Faro seketika kembali pada kesadaran yang hakiki.

Uhuk uhuk

Faro tersedak makanannya sendiri.

Mira dengan cepat menyodorkan segelas jus yang tadi ia pesan. Faro meminum jus itu hingga tandas.

"Papa suka sama muffin?"

Celetuk Galan membuat kedua manusia itu membola seketika.

"Galan!"

Peringat Mira dengan nada berbisik. Ia juga menatap Galan dengan menggeleng pelan. Sedangkan Faro, dia sepertinya salah tingkah.

Galan tersenyum geli sembari menutup mulutnya.

"Jangan geer. Saya tadi cuma melamun, dan gak sengaja liatnya ke kamu"

Sanggah Faro.

Mira yang entah memang polos atau memang pura-pura tidak tau hanya bisa memutar bola matanya jengah.

"Galan udah selesai?" Bocak itu mengangguk.

Mira pamit ke belakang dan menitipkan Galan sementara pada Faro.

"Gal. Pulang ya sama papa?"

Bocah itu menggeleng kuat

"Galan gak mau pulang. Galan mau sama muffin disini"

"Galan gak kasian oma? Oma cariin Galan dari tadi"

Faro mencoba untuk membujuk Galan walau ia tau hasilnya akan nihil. Watak Galan hampir sama dengan Aylin, jika itu yang dia inginkan. Maka, itu juga yang harus dia dapatkan. Enggan yang lain.

Faro menghela nafas panjang melihat kerasnya kepala putranya itu.

"Gio?"

Sapa seseorang yang tiba-tiba datang dengan menenteng paperbag ukuran sedang itu.

"Lah. Elu Rak?"

Keduanya berjabat tangan

"Hai bocil" sapa Raka sembari menoel sedikit pucuk hidung sang empu.

"Lo dari mana?" Tanya Faro

"Ya, keliling ajasi. Cari barang buat calon istri"

"Kencan buta lo hasil?"

Raka mengangguk meng-iyakan hal itu.

a NEW SHEET for the COLD CEO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang