Typo? Manusiawi
______________
Kedua manusia itu berdiri tepat didepan seorang laki-laki yang duduk bersandar di sofa sembari menyilangkan kakinya. Masing-masing dari keduanya basah kuyup akibat menerobos hujan.
Sluurgh ~
Suara itu timbul dari Mira yang sedang menahan ingusnya agar tidak keluar.
Faro menatap keduanya dengan tatapan tajam mengintimidasi. Keduanya bertingkah polos seolah tak merasa bersalah.
"Ngapain aja diluar sampe gak ingat waktu untuk pulang?" Tanya Faro dengan suara datar.
"Tadi saya cuma ngajak Galan jalan-jalan keluar pak .. terus gak sengaja ketemu teman-teman saya, mereka ngajak saya buat makan bareng" jelas mira
"Cuma ngajak jalan-jalan?" Tanya lagi, Mira dengan yakin mengangguk. Faro melihat kearah samping yang terdapat dua kantong keresek besar berisi camilan yang dibeli Mira. Melihat itu, mira mengikuti arah pandang sang empu dan betapa kagetnya ia saat mengetahui yang ditatap Faro adalah belanjaannya. Galan pun yang merasa perbuatan mereka ketahuan oleh sang ayah, hanya bisa menutup mulutnya seolah shock melihat itu.
"Mampus lo mir .." batin mira menjerit
"Itu apa?" Tanya Faro.
"Ka--ntong keresek pak" ucap Mira gugup.
"Ya saya udah tau .. kamu pikir saya gak liat itu kantong keresek? Isinya apa?" Mendapat pertanyaan seperti itu, mira hanya bisa memejamkan matanya seraya berdoa agar selamat dunia akhirat.
"Ciki pak" cicitnya sembari menunduk takut.
Faro berdiri dan melangkah maju mendekati Mira dan menatap gadis yang masih menundukkan pandangannya itu.
"Harus berapa kali saya bilang untuk memperhatikan makanan? Kamu kasih itu sama galan?" Mira masih menunduk dan mengangguk kaku.
Ck!
Satu decakan kesal keluar dari mulut Faro, dirinya tak habis pikir ia mempercayai Mira bisa mengatur semua tentang galan namun hasilnya nihil.
"Mulai hari ini kamu gausah kerja disini, dan saya pastikan kamu tidak akan bisa kembali bekerja di klinik itu lagi" ujar Faro tak berperasaan.
"Pak" mira berlutut menyentuh kaki Faro sembari berkata.
"Tolong jangan pecat saya .. eh bapak gapapa berhentiin saya kerja di mansion ini, tapi tolong pak biarkan saya kembali ke klinik itu" mohon Mira.
"Bangun!" Titah Faro, faro dapat melihat wajah sembab itu yang menahan ingusnya agar tak keluar.
"Bukan kali pertama kamu membuat kesalahan .. kalau ada apa-apa sama galan gimana?" Merasa dongkol Mira menatap balik Faro.
"Bapak meminta saya mengurus galan bukan? Saya juga memiliki cara sendiri untuk mengurus galan .. lagi pula ciki sebanyak itu tidak akan saya berikan ke galan semua pak .. saya juga memperhatikan komposisi ciki yang akan saya berikan ke galan .. kalau bapak mikir saya gak memperhatikan peraturan yang pak faro buat terserah bapak .. saya juga tidak akan memohon lagi untuk kembali ke klinik itu walau kerja disana menjadi cita-cita saya .. bapak ingin saya berhenti? Saya akan berhenti dan saya akan pulang hari ini juga!" Sluurp! ~
KAMU SEDANG MEMBACA
a NEW SHEET for the COLD CEO (END)
Romance(sequel Cold Ceo is My Husband) Ada yang bilang harta dan tahta saling bertautan. Dengan kedua hal itu, dunia akan tunduk segan padamu. Tapi apa jadinya jika kedua hal itu justru menjadi jebakan? Membutakan mata manusia yang gencar untuk menggapain...