14

1.3K 73 6
                                    

Typonya dimana-mana ⚠️

_____________

Setelah perdebatan panjang, Mira akhirnya memutuskan untuk ikut hangout bersama sahabatnya itu dengan membawa Galan. Mira melakukan itu karena mengetahui kondisi Galan sudah sedikit bisa bersosialisasi, dirinya akan terus melakukan terapi dengan perlahan mengajak Galan bertemu banyak orang dan berinteraksi dengan mereka.

Mira meminta satu bodyguard nya untuk membawa pulang barang belanjaannya dan hanya menginginkan penjagaan dari satu bodyguard yang tersisa. Mira menjamin tentang keamanan Galan saat bersamanya.

Kali ini mereka berada disebuah restoran bergengsi yang berada tak jauh dari supermarket tadi. Saat masuk, mereka disuguhkan dengan pemandangan Nara dan Sena yang ternyata tiba lebih dulu sebelum mereka.

"Nah .. itu mereka" Ujar Nara menyambut kedatangan para sahabatnya.

"Loh Mira? Kok lo bisa dateng kesini?" Tanyanya terheran-heran

"Iya kebetulan tadi gue ketemu dia dari supermarket jadi gue ajakin aja sekalian soalnya sih katanya ponselnya hilang .. makanya dia gabisa respon chat kita semalem" jelas Alena. Nara mengangguk dan berkata "baguslah .. ayo duduk!" Ajak Nara.

"Eh btw itu siapa Mir?" Tanya Nara sebelum duduk karena melihat sesosok bocah yang mengandeng telunjuk Mira.

"Dia pas--" kalimatnya terjeda sedikit saat melihat mata polos itu menatap kearahnya.

"--Dia Galan .. dia anak asuh gue, lo gak keberatan kan?" lanjut Mira. Nara tersenyum dan menggeleng "santai aja kali"

Mereka pun duduk dan bercengkrama, mira melihat sena tertawa lepas saat bercanda dengan Nara.

"Kulihat tawa itu masih sama seperti dulu .. meski bukan lagi ditujukan untukku" batin Mira. Dirinya sesekali membantu galan untuk memakan makanan yang dipesan khusus.

"Eh btw .. lo hebat banget ya, udah bisa dapetin hatinya sena .. Mira aja yang udah tujuh tahun sahabatan gabisa dapetin hati sena seutuhnya " celetuk Yara membuat Mira tersedak makanannya sendiri. Alena memberikan segelas air mineral untuk Mira.

"Ya karena mereka murni sahabatan yar .. ada-ada ajasih omonganlo" tegur Alena.

"Tapi kata orang mustahil cowo sama cewe tuh temenan tapi gada rasa" tambah Yara

"Kata siapa? Buktinya gue sama sena ga pacaran .. itu ya karena gue profesional dalam berteman .. kalau memang status diawal gue sama sena teman ya, gue gabakl ngajakin dia buat jadi pacar gue .. lagipun sena sama gue punya selera masing-masing " sangkal Mira tegas membuat atensi Sena terpusat pada gadis yang notabennya adalah sahabatnya itu.

Mereka berenam selesai dengan makanan mereka, Mira pamit ke toilet dengan tetap menggendong Galan.

"Galan tunggu disini bentar .. jangan kemana-mana, muffin mau masuk kalau ada orang yang gadikenal dan galan gasuka teriak aja nanti muffin bakal muncul oke?" Galan mengangguk dan Mira menyelesaikan hajatnya.

Tidak sampai sepuluh menit mira keluar dan melihat jam menunjukkan pukul dua siang, artinya dirinya sudah terlalu lama berada diluar rumah. Jika bosnya tau, diirinya membawa galan lebih dari waktu yang ditentukan maka habislah riwayatnya.

a NEW SHEET for the COLD CEO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang