28

946 42 11
                                    

Typo⚠️

______________

Ting! Ting!

Mira berjalan kearah pintu dan membukanya.

Damn!

"Ayah mertua sudah pulang kan?" Ucap gadis itu sembari menenteng buah dan sebuket bunga.

"Elo?" Mira kebingungan melihat Nara berdiri didepan pintu apartemennya sembari tersenyum lebar.

"D-dari mana lo tau?" Tanya Mira yang masih shock.

"Emm .. Sena?" Ucapnya sembari menaikkan satu alisnya.

"Udah ah .. gue mau ketemu ayah mertua gue, lo gak ngajak gue masuk nih?" Tanya Nara ngelunjak.

"T-tapi_"

"_ada apa?" Kalimat Mira terpotong oleh kedatangan Sena.

"Sayang!!" Teriak Nara yang langsung ngacir ke pelukan Sena.

"Kamu udah dateng?" Gadis itu mengangguk antusias. Tanpa basa-basi Sena mengajak Nara untuk masuk, meninggalkan Mira yang tengah bombastis side eye sembari menutup pintu.

"Pagi ayah! Ayah udah enakan kan? Nara bawa ini untuk ayah" ucap Nara tidak tau malu. Ayah Mira kala itu terlihat kebingungan, namun bisa mengendalikan ekspresinya. Berbeda dengan Mira yang sangat-sangat tidak menyukai kedatangan sahabatnya itu.

"Makasih ya nak Nara"

"Kamu mau minum apa?" Tanya Sena.

"Emm .. masa kamu sih yang nawarin? Kamu mau buatin? Kenapa gak Mira aja, dia kan calon adik ipar yang baik .. ya kan mira?"

Mendengar itu Mira bertambah cengo.

"Yang ada aja deh" tambah Nara

"Air keran, lo mau?" Jawab Mira dengan tersenyum miring.

"Teh?" Tanya Sena

"Boleh deh" jawab Nara yang kelewat bete.

Sena memberikan kode pada Mira, dengan langkah dongkol ia membuatkan teh untuk gadis sialan itu.

"Anjing banget si Nara .. beraninya dia nyuruh-nyuruh gue, pede banget co! Gila gak habis pikri gue" monolog Mira dongkol.

Saat yang sama, Sena masuk kedapur membawa buah yang diberikan Nara. Mira menahan tangan Sena dan menatap tajam sang empu.

"Lo udah cerita tentang semuanya ke Nara?" Tanya Mira penuh intimidasi. Namun, dengan santainya Sena mengangguk.

"Maksud lo apaan? Lo gak tau kalau mulut dia tuh kek panci yang pantatnya bolong?" Sewot Mira.

"Gue udah cerita ke Nara lama Mir .. bahkan sebelum gue jadian sama dia" mendengar itu Mira bertambah shock.

"J-jadi?"  Kalimat itu terjeda, Sena yang tau arahnya kemana pun menatap balik adiknya dan mengangguk.

"Gak logis banget nyet! Anjir sen?? Lo serius? Jahat banget ya lo, gila!" Dalam benak Mira adalah, hubungan Sena dan Nara adalah agar Mira berhenti mencintainya. Sena bercerita pada Nara tentang hubungannya dengan Mira adalah adik kakak. Mereka terpisah saat masih kecil, Mira yang dibawa sang ayah, dan Sena dibawah oleh sang ibu.

a NEW SHEET for the COLD CEO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang