51

742 30 11
                                    

T-Y-P-O-⚠️

____________________

Faro mengunjungi kediaman orang tuanya. Di sana Faro disambut oleh puluhan bodyguard.

"Maaf Pak Faro, Tuan Antonio sedang--"

Bodyguard itu tak melanjutkan kalimatnya kala Faro memberinya tatapan yang tajam menusuk. Bodyguard itu lantas langsung menunduk takut. Faro melanjutkan jalannya masuk kedalam rumah megah itu, dan bertemu Sinta sang mama yang tengah duduk menikmati secangkir teh juga sebuah koran yang baru saja dibacanya.

"Pa!" teriak Faro memanggil sang Papa.

Melihat kehadiran puteranya, Sinta tersenyum senang dan hendak menyambut sang empu.

"Gio .. kamu kesini nak,"

"Dimana Papa, Ma?" tanya Faro dengan nada yang masih stabil.

"Papa kamu ada di dalam, tumben kamu--"

"--Gio mau ngomong sama Papa." potongnya yang langsung berjalan menuju ruang kerja Antonio.

"Gio!" panggil Sinta yang sama sekali tak digubris oleh putranya.

Brak!

Pintu ruangan itu terbuka lebar, menampakkan Antonio yang sedang duduk dikursi kerja nya.

"Jelasin sama Gio!" pinta Faro tiba-tiba.

"Apa maksudnya semua ini?" lanjutnya. Antonio hanya menatap putranya dengan senyum remeh. Antonio bergidik acuh lalu kembali menghisap rokok yang ada ditangan nya.


"Gio mohon Pa, berhenti menyiksa orang-orang yang sama sekali gak salah" ucap Faro.

"Terserah .. semua sudah berjalan," ucap Antonio sekali lagi.


Faro mengepalkan tangannya menahan sesuatu yang meledak-ledak didalam sana.

"Gio gak bakal nyerah," ungkapnya.

"Silahkan selamatkan salah satu dari mereka, Mira .. atau Lyora. Aku tidak akan menyebut Aylin karena kau sudah gagal melindunginya." Ujar Antonio.

"Sial!" desis Faro.

"Aku tidak akan memilih, Gio akan menyelamatkan keduanya." Tegas pria itu.

"Silahkan saja, kalau kau bisa." Faro berlalu meninggalkan ruangan itu. Sinta hanya bisa menatap lamat punggung putranya, tanpa bisa melakukan apapun.


Antonio membuka ponselnya dan melepon seseorang.

"Siaga dua tahap tiga, sekarang!" titahnya melalui telepon.

"....."

Antonio tersenyum menang kemudian mengantongi kembali ponselnya.

______________________

a NEW SHEET for the COLD CEO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang