FOUR - The Interview

199 16 0
                                    


Ada dua hal yang Lena yakini tentang Mrs. Donburry. Pertama, perempuan gemuk itu tidak berkeluarga. Hal ini bisa Lena amati dari banyak pigura kecil yang ada di meja kerjanya, menampilkan Mrs. Donburry dengan kucing Persia berbulu coklat muda, dengan berbagai pose dan latar belakang. Kedua, bahwa wanita ini memiliki loyalitas tinggi terhadap negara ini, atau paling tidak, terhadap anggota kerajaan. Hal ini mampu ia amati saat Mrs. Donburry membacakan aturan-aturan dasar bekerja di istana dan menekankan pada setiap kata 'hormat'.

"...Keenam, tidak boleh mencampuri urusan pribadi anggota kerajaan. Dan terakhir..." Mata bulat Mrs. Donburry melotot dari balik kacamata bulan separonya, seakan-akan mengatakan ini adalah bagian paling penting dan krusial dari semua aturan yang diutarakannya, "Bahwa semua karyawan harus bersumpah atas nama Raja tidak akan memberikan informasi apapun baik kepada media ataupun individu lainnya, tentang hal-hal yang menyangkut rahasia, nama baik, kebiasaan bahkan informasi mendasar sekalipun, tanpa persetujuan Raja dan Ratu Norwind."

Lena tidak menyangka suara Mrs. Donburry sememekakkan itu jika saja wanita itu tidak berhenti, dan menyadari bahwa telinganya berdenging karena kesunyian yang mendadak ditinggalkan. 

"Jika kau bersedia, Miss Wyers, maka proses wawancara akan dilanjutkan."

"Saya bersedia, Mrs. Donburry."

Suara Lena bergetar, terlalu terintimidasi dengan sosok Mrs. Donburry yang dominan. Sejauh pengalamannya menghadapi wawancara kerja, baru kali ini ia berhadapan dengan sosok yang begitu intimidatif. Mrs Donburry membuat aroma amis dan busuk yang Lena hirup di lorong tadi tidak ada apa-apanya. 

"Well, kalau begitu..." tangan Mrs Donburry yang dicat merah bata mulai merapikan hamparan kertas di meja kerjanya dan mendadak, intonasi suaranya menjadi lebih santai dibandingkan sebelumnya. "Dimana kau bekerja sebelumnya, Miss Wyers?"

"Dulunya aku bekerja di restoran pizza dua blok dari sini. Tapi ketika pandemi, restoran itu tutup dan semua pegawai diberhentikan."

"Ah, aku mengerti. Pandemi ini memang memuakkan, kau tahu. Tidak bisa kesana kemari. Mendadak kita seperti dipenjara di rumah sendiri. Harus pakai masker, ya kan? Kau tahu betapa menyiksanya masker untuk wanita gemuk dan tua sepertiku? Yah, kau mana bisa bayangkan." celoteh Mrs. Donburry seakan-akan ia sedang mengobrol santai di sore hari dengan teman lamanya, "Omong-omong, kau pernah positif?"

"Covid-19? Tidak--tidak pernah."

"Hamil?"

"Apa?"

"Kau pernah hamil?" 

Lena tersedak. Ia mengamati raut muka Mrs. Donburry untuk menilai apakah wanita itu sedang dalam mode santai atau mode galak.

"Ti--tidak, aku tidak pernah hamil."

Tawa Mrs. Donburry meledak. Pembawaan Mrs. Donburry yang berubah secepat membalikkan telapak tangan membuat Lena kewalahan. Ia mulai berpikir bahwa menyetujui saran Greg sepertinya bukan ide yang bagus.

"Aku hanya bercanda. Oh... kau polos sekali." kata Mrs. Donburry seraya menghapus bulir air mata di pelupuk matanya. Mukanya merah padam karena terlalu banyak tertawa. "Ok, baiklah, ayo kita lanjutkan."

Lena menegakkan duduknya sedikit, bersiap mendapatkan pertanyaan dari Mrs. Donburry.

"Sekarang, ceritakan sedikit tentang keluargamu."

Lena menyambut pertanyaan itu dengan sigap. Ia mulai menceritakan tentang keluarganya, ketiadaan ayahnya, posisinya dalam keluarga, ditambahi dengan bumbu-bumbu dramatis. Sedikit berharap Mrs. Donburry akan kasihan terhadapnya dan menerimanya bekerja di istana. 

"Kau punya pacar?"

"Mm... tidak."

"Baguslah."

"Mrs. Donburry, apakah ada relevansi kehidupan pribadiku dengan pekerjaan ini? Bukannya aku keberatan, tapi--"

"Oh, dear. Ratusan orang rela berada di posisimu sekarang, dan kau disini hanya mengeluhkan tentang alasan kenapa aku menanyai kehidupan pribadimu?"

"Ti--tidak, bukan begitu. Maafkan aku."

"Dear, aku sudah bekerja disini saat umurku dua puluh dua. Aku sudah melihat begitu banyak pegawai keluar masuk. Dan kau tahu apa yang paling membuatku kesal? Orang dengan latar belakang buruk biasanya akan membawa banyak masalah bagi istana."

Lena menunduk dan mengutuk sikap sok tahunya. Tentu saja Mrs. Donburry tidak akan melakukan sesuatu tanpa alasan yang kuat. 

"Nah sekarang, ceritakan lebih jauh tentang pendidikanmu."

Tanpa keraguan, Lena menceritakan latar belakang pendidikannya. 


the Troublemaker PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang