6. CUPCAKE DI CAFE MENTARI

822 56 48
                                    

Selamat membaca kisah milik Galang Reynandika dan Calithea Zevanya Aurora di "Sebelum 365 Hari."

Don't forget to tap the star and comment! 🌟

Enjoy 🍭

Sabtu, 8 April 2023 -

6. CUPCAKE DI CAFE MENTARI

🌻🌻🌻

Thea masih sibuk mencari buku puisi yang sangat ingin dia baca di setiap rak-rak di perpustakaan sekolah. Mulai dari yang paling dekat dengan pintu masuk, hingga ke rak buku yang paling pojok, namun tak juga dia temukan.

"Yah kok gak ada? Padahal gue lagi mau banget baca buku itu," kata Thea dengan kesalnya.

Gadis itu menghela nafas pelan, lalu berbalik arah. "Astaghfirullah."

Thea tampak terkejut, kala kini seorang lelaki berdiri tepat di belakangnya. "Thea?"

Thea mengerutkan keningnya, merasa bingung darimana lelaki ini mengenalnya? Padahal Thea tak mengingat wajahnya, terasa asing, seperti tak pernah bertemu.

"Iya?"

"Lagi cari apa?"

"Em ini buku puisinya Kahlil Gibran, tapi ternyata gak ada," sahut Thea setelahnya.

Lelaki itu menganggukkan kepala. "Oh lo suka juga baca-baca puisi nya? Em-- mau gue bantu dulu buat nyariin bukunya? Terus mau baca buku bareng?"

Ini cowok siapa sih, sokab banget sama gue? Kenal juga nggak. Lagian tau nama gue darimana ya? batin Thea bertanya-tanya.

Lelaki itu terlihat sedang mencari buku yang Thea inginkan, padahal Thea belum mengiyakan pertanyaannya tadi.

"Tunggu, gak perlu bantuin gue. Sebelumnya maaf, apa kita kenal?"

Lelaki itu terdiam, memandangi Thea dengan tatapan heran. "Kenal loh, The. Kemarin kita sempat ketemu di aula."

"Hah? Di aula?"

"Biar gak usah muter-muter dan bikin kita berdua makin bingung. Sebenarnya lo siapa? Gue ngerasa gak pernah ketemu sama lo," ucap Thea.

"Gue Alvino Nadhavi, anak IPS 3. Pengurus ekskul taekwondo yang waktu itu ketemu sama lo."

"Alvino?"

Alvi menggelengkan kepalanya, wajahnya seketika berubah, terlihat seperti orang kesal. "Lo sombong ya, kita baru ketemu kemarin dan seakan udah lupa gitu. Padahal niat gue baik, untuk bisa berteman sama lo."

"Ah?" Thea masih merasa bingung.

"Gue duluan." Alvi pergi mendahului Thea, keluar dari dalam perpustakaan dan entah akan pergi kemana.

Thea masih terdiam di tempatnya tadi. Semua kebingungan itu menjalari nya lagi sekarang. Thea tak mengerti ini salahnya atau bukan? Thea merasa memang tak pernah mengenalnya. Tapi yang pasti Thea tak pernah ingin melakukan ini kepada siapapun, tapi tak tahu mengapa banyak wajah yang tak bisa dia ingat. Itu membuatnya takut.

"Gue gak bohong, gue emang gak pernah liat dia," lirih Thea.

🌻🌻🌻

"Lo pulang duluan aja, gue ekskul hari ini." Kata Thea saat menemui Theo di parkiran sekolah. Hari ini Thea akan mengikuti ekskul taekwondo pertama kalinya di SMAKASA.

"Ck! Ngomong dari semalam harusnya. Padahal tadi gue pengen ikut ngumpul sama temen gue tapi ga jadi gara-gara lo. Tau gini tadi mending gue ikut mereka," ucap Theo kesal. Lelaki itu kini memakai helm di kepala nya, menegakkan motor ninja merahnya.

Sebelum 365 Hari | end. Where stories live. Discover now