12. LO, AKAN TETAP JADI THEA

647 55 49
                                    

Selamat membaca kisah milik Galang Reynandika dan Calithea Zevanya Aurora di "Sebelum 365 Hari."

Don't forget to tap the star and comment! 🌟

Part ini khusus Galang dan Thea loh xixi 😁

Enjoy 🍭

Jumat, 28 April 2023

12. LO, AKAN TETAP JADI THEA

🌻🌻🌻

Thea menangis, dengan isakan yang memilukan di telinga Galang saat ini. Galang tak tau apa yang dapat di lakukan nya- selain meraih gadis ini dan mendekapnya erat.

Galang tetap diam, mengelus kepala Thea dengan lembut, membiarkan gadis ini menangis dan nyaman di peluknya. "Lo gak perlu ngomong apapun dulu, The. Nangis aja kalau itu bisa sedikit ngurangin beban lo."

Thea yang tadi diam, kini memilih untuk ikut memeluk Galang erat. Setelah beberapa saat, Thea melepaskan pelukannya. Gadis itu melepaskan kacamata nya lebih dulu untuk menghapus sisa air mata.

Thea tersenyum kecil. "Makasih ya, Lang."

"Sama-sama. Masih ada yang mau lo ceritain?"

Thea menggeleng. "Kalau sekarang gue mau minta bantuan lo aja, boleh?"

"Boleh. Mau minta tolong apa?"

"Em- lo mau antar gue untuk ketemu dokter besok? Mau gak mau kayaknya gue tetep harus ambil hasil lab nya, gue juga harus tau kondisi gue secara detail," ucap Thea.

"Iya, besok gue temenin ya. Lo gak perlu takut, gue kan- em- temen lo. Jadi, gue harus nemenin lo," ucap Galang, lalu tersenyum dengan manis.

"Sekali lagi, makasih banyak ya, Lang."

"Ck! Udah gak usah banyak-banyak makasih nya. Gue yang harusnya bilang makasih," ucap Galang cepat.

Thea mengerutkan keningnya. "Makasih untuk apa?"

"Makasih- soalnya lo udah peluk gue tadi," kata Galang dengan wajah tengil khas nya itu. Thea tertawa sekarang, tingkah dan ucapannya sering kali susah di tebak, ada-ada saja.

"Apaan sih, Lang? Ada-ada aja lo."

Galang melihat kearah kiri pantai, di sana ada beberapa stand makanan dan minuman. Di sana juga cukup terlihat ramai. Berbeda dengan bagian pantai yang mereka kunjungi, karena memang Galang sengaja mengajak Thea ke tempat yang lebih sunyi.

"Mau makan es krim? Ya meski udaranya agak dingin. Siapa tau bisa bikin lo lebih senang."

Thea menganggukkan kepalanya. "Boleh."

"Kali ini gue yang bayarin. Kan waktu itu lo udah bayarin gue," ucap Galang.

"Serius gak apa-apa?"

"Serius. Lagipula, es krim nya gak semahal cupcake terenak itu, The. Terjangkau," kata Galang dengan nada pelan di akhir.

Mereka berdua sama-sama melempar tawa. Galang tersenyum senang dapat melihat gadis ceria nya ini tertawa kembali. Jangan sedih lagi, The. Senyum lo terlalu manis buat di sembunyi in. Gue janji bakal nemenin lo di sini, batin Galang.

"Ayo, kita kesana!"

"Ayo!"

Galang membawa Thea menuju tempat dimana mereka akan mendapatkan es krim itu.

"Lo mau rasa apa?" tanya Galang.

"Tapi gak ada matcha kalo di sini, The," kata Galang dengan nada bercanda khas miliknya.

Sebelum 365 Hari | end. Where stories live. Discover now