Selamat membaca kisah milik Galang Reynandika dan Calithea Zevanya Aurora di "Sebelum 365 Hari."
Don't forget to tap the star and comment! 🌟
Enjoy 🍭
Kamis, 11 Mei 2023 -
❗Tolong jangan jadi silent reader yaa sayang-sayang ku, pencet bintang pojok kiri bawah oke? Bintang kalian berarti banget buat aku dan cerita ini, makasii 🥰
16. PROSOPAGNOSIA
🌻🌻🌻
Thea kini berjalan keluar dari gerbang sekolah seorang diri. Sebenarnya dia bingung sejak tadi, harus menghampiri Galang atau tidak, ya untuk urusan kemarin. Dimana Galang berjanji untuk mengantarkan nya mengambil hasil lab di rumah sakit.
Namun, Thea berfikir lagi, apa iya dia tetap harus mengajak Galang? Setelah melihat kejadian yang baru saja terjadi tadi, Galang masih terlihat tak baik-baik saja, meski tadi mereka sempat tertawa bersama.
Thea berjalan kearah halte bus yang tak jauh dari sekolahnya. Halte SMA Angkasa. Thea akan pergi menaiki bus hari ini. Katakan lah gadis ini memang masih takut untuk menaiki mobil, ya, hanya mobil saja. Untuk bus, mungkin tidak.
Thea duduk di kursi halte, menunggu bus kota datang siang menuju sore hari ini. Gadis itu terdiam, menatap kearah jalanan yang cukup sepi.
"Jadi selama ini Shella sama Kevin pacaran?"
"Iya, The. Gue tau, gue gak ada hak untuk marah soal ini sama mereka. Shella bebas nentuin pilihannya."
"Gue gak akan ngerasa se sakit ini kalau bukan Kevin orangnya. Kevin sahabat gue juga, The. Gue ngerasa di curangi, dia yang di depan gue seakan mendukung, ternyata di belakang gue kayak gitu. Itu yang buat gue sakit," jelas Galang.
Thea memegang pundak kiri Galang, membuat mata lelaki itu bertemu dengan tatapan matanya. "Gue tau ini berat buat lo. Gue paham, Lang, seandainya gue di posisi lo mungkin gue juga akan ngerasain hal yang sama."
"Lebih sakitnya lagi, Shella minta gue buat jauhin dia."
Thea tersenyum kecil. "Gue di sini kok, Lang. Gue-"
"Lo dan Shella beda, The."
Thea terdiam sejenak, perkataan Galang seketika menusuk hatinya. Perkataan singkat yang untuk Thea memiliki banyak makna. Namun, entah makna yang mana yang tepat, makna baik atau mungkin justru buruk untuknya.
Thea melepaskan pegangan nya pada pundak Galang. Gadis itu menarik nafasnya pelan Dan tersenyum miris. Thea tau, mungkin buat Galang, dimatanya, Thea dan Shella berbanding, bagai langit dan bumi.
Galang tak salah, posisi Shella di hidup nya memang jauh berada ditingkat atas, beda dengan Thea, seseorang yang baru masuk di kehidupannya. Thea mungkin tak ada artinya.
"Maaf, Lang," lirih Thea.
"Mungkin lo butuh waktu sendiri lebih banyak. Gue pergi dulu ya," kata Thea. Gadis itu bangkit dari tempatnya.
Tangan Galang tiba-tiba meraih tangan Thea, membuat gadis itu berhenti. "Kenapa pergi?"
"Sorry, gue gak bermaksud untuk ngebandingin lo sama Shella, The. Gue—"
"Gue paham, Lang. Gak apa-apa kok. Gue cuma mau kasih waktu biar lo lebih tenang. Gue ke kelas ya," ucap nya lagi.
Thea melepaskan pegangan tangan Galang padanya. Gadis itu melangkah pergi.
YOU ARE READING
Sebelum 365 Hari | end.
Teen Fiction"Bagaimana bisa aku terus mengingatnya, jika aku saja, tak bisa mengenali diriku sendiri?" - Thea. •••• Shella memberikan 365 hari untuk Galang agar bisa membuat dirinya jatuh cinta. Ternyata, waktu 365 Hari...