14. KEVIN?

633 63 60
                                    

Selamat membaca kisah milik Galang Reynandika dan Calithea Zevanya Aurora di "Sebelum 365 Hari."

Don't forget to tap the star and comment! 🌟

Enjoy 🍭

Kamis, 4 Mei 2023

❗Tolong jangan jadi silent reader yaa sayang-sayang ku, pencet bintang pojok kiri bawah oke? Bintang kalian berarti banget buat aku dan cerita ini, makasii 🥰

14. KEVIN?

🌻🌻🌻

Thea kini memeluk guling yang terbalut dengan kain berwarna putih. Gadis cantik itu sudah bersiap-siap untuk tidur malam ini. Setelah menyelesaikan semua tugas-tugas sekolah nya, sholat isya, serta membersihkan dirinya lebih dulu.

"Galang." Satu nama lolos dari mulut Thea, bahkan kini senyumnya sedikit mengembang.

"Lo kenapa beli es krim vanilla juga, Lang? Gak mau coba yang lain gitu?" tanya Thea pada Galang.

Galang menggeleng cepat. "Nggak ah. Ya walaupun sebenarnya kalau makanan manis gue suka coklat. Tapi karena lo suka vanilla, gue ikut deh."

"Kenapa begitu?"

"Karena—" Galang menatap Thea.

Thea mengangkat alis kanannya dengan wajah bertanya-tanya. "Apa?"

"Em, karena gue juga mau suka sama semua hal yang lo suka."

Thea tersipu kala selesai mendengar hal yang baru saja Galang ucapkan. Sama hal nya, lelaki itu juga tersenyum malu sembari memalingkan wajahnya.

"Galang lucu. Dia paling bisa buat gue bahagia," ucap Thea.

"Gue tau hari ini gue lagi ngerasa runtuh banget. Gue gak tau hidup gue selanjutnya bakal kayak gimana setelah ada penyakit kayak gini. Gue bener-bener bingung gue harus apa," kata Thea, yang kini menatap langit-langit kamarnya.

"Kebahagiaan gue yang hilang setelah Gerry pergi, terus sekarang tiba-tiba gue malah penyakitan. Gue harus apa buat balikin kebahagiaan yang dulu lagi ya?"

"Apa mungkin Galang?"

🌻🌻🌻

"Thea, tunggu!"

"Apaan?"

"Lo mau kemana?"

"Ke kantin. Kenapa?"

Setelah bel sekolah berbunyi tadi, Theo buru-buru keluar dari dalam kelasnya. Kebetulan saat sampai di depan pintu kelas, adik kembarnya itu juga baru saja keluar, kelas mereka kan memang bersebelahan.

"Nggak. Gue bareng lo ya?" ucap Theo.

Thea mengerutkan keningnya. Tak seperti biasanya Theo bersikap seperti ini. "Gue tau nih, lo pasti lagi ada maunya ya? Makannya deket-deket gue mulu," ucap Thea dengan wajah menginterogasi.

"Yeuu suudzon dosa, apalagi sama saudara sendiri."

"Bukan suudzon, biasanya kan lo begitu. Mau apa cepet?"

"Nggak juga. Siapa juga yang mau sesuatu. Gue— em gue cuma mau berduaan aja sama lo. Kan kita udah lama nih gak pernah ngobrol-ngobrol gitu. Mempererat tali persaudaraan," kata Theo, sedikit gugup.

Sebelum 365 Hari | end. Where stories live. Discover now