Selamat membaca kisah milik Galang Reynandika dan Calithea Zevanya Aurora di "Sebelum 365 Hari."
Don't forget to tap the star and comment 🌟
Tandai kalau ada typo ya, love!
Note: Cerita ini hanya fiksi belaka, ambil baiknya, tinggalkan buruknya.
Happy Reading, enjoy love 💗
Sabtu, 24 Juni 2023
28. ROOFTOP SEKOLAH
🌻🌻🌻
"Ini makanan nya sayang-sayang ku." Toya datang dengan nampan berisi beberapa mangkuk bakso.
Toya tak sendiri, tentu saja dengan Galang dan Xavi, tak lupa dengan tiga gadis cantik yang tak lain adalah Thea, Ilona, dan Shira. Mereka berenam kini akan menikmati makan di jam istirahat nya.
"Makasih Toya."
Mangkuk berisi bakso itu sudah berada di depan mereka masing-masing. Suasana kantin saat ini memang cukup ramai.
"Aw, panas," eluh Thea.
"Pelan-pelan, Thenyu. Bel nya masih lama kok," ucap Galang. Lelaki itu mengambilkan sebuah tisu dan memberikannya pada Thea.
"Seragam lo basah noh, lap dulu," kata Galang.
"Makasih, Lang."
Galang kini malah memperhatikan Thea yang tengah membersihkan seragamnya dari kuah bakso tadi, ya, meski hanya sedikit saja yang tumpah.
Xavi dan Toya saling melirik, menatap Galang dengan wajah meledek. Lelaki itu sangat fokus pada Thea, sampai-sampai semangkuk bakso dihadapannya di biarkan.
"Ekhm, keburu dingin kali tuh bakso nya," sindir Toya.
Galang yang mendengarnya, menjadi kik kuk sendiri. Lelaki itu kini melanjutkan makan, begitu juga dengan Thea yang sudah selesai dengan seragam nya tadi.
"Kalian udah baikan kah?" tanya Xavi yang membuat Galang dan Thea menatapnya heran.
"Baikan?" tanya Galang.
"Iya. Kan dari kemarin-kemarin Thea kayak lagi ngejauhin lo gitu."
Galang dan Thea saling menatap.
"Ah, nggak. Siapa yang marahan? Gue sama Thea baik-baik aja kok. Iya kan?"
"Iya. Gak ada apa-apa."
Thea dan Galang memang tak memberitahukan masalah mereka kemarin pada siapapun. Dan kini mereka juga tak ingin menganggap masalah itu ada, biarkan menjadi angin lalu saja.
Karena, Thea memutuskan untuk percaya pada apa yang Galang jelaskan.
Mereka semua melanjutkan makannya masing-masing. Sampai tak lama, makanan tersebut habis.
"Bentar dulu dong, masih kenyang banget nih," kata Xavi saat Shira buru-buru mengajak mereka pergi.
"Tau nih Neng Shira, sabar dulu. Babang Toya masih kekenyangan juga."
Mereka berbincang-bincang lebih dulu sembari menunggu makanannya di cerna. Sesekali tertawa dan terlihat sangat asik sekali.
Thea, gadis itu tersenyum senang. Rasanya kehadiran mereka, melengkapi separuhnya yang tak pernah ada. Thea tak pernah merasakan punya teman sebanyak ini, sebaik dan juga seseru ini.
Namun, banyak yang di sayangkan. Thea kini sulit mengingat wajah mereka. Kecuali, Galang.
Gue harap, kalian gak merubah penampilan kalian ya. Ilona tetap dengan rambut ikal dan mata sinis nya, Shira tetap dengan tubuh kecil dan pipi chubby nya, Xavi tetap dengan alis tebal dan sikap konyolnya, dan Toya juga tetap dengan tubuh gemuk dan kacamata nya yang lucu itu. Gue mau untuk terus berteman sama kalian, batin Thea.
YOU ARE READING
Sebelum 365 Hari | end.
Teen Fiction"Bagaimana bisa aku terus mengingatnya, jika aku saja, tak bisa mengenali diriku sendiri?" - Thea. •••• Shella memberikan 365 hari untuk Galang agar bisa membuat dirinya jatuh cinta. Ternyata, waktu 365 Hari...