18. CINTA ATAU KASIHAN?

618 48 112
                                    

Selamat membaca kisah milik Galang Reynandika dan Calithea Zevanya Aurora di "Sebelum 365 Hari."

Don't forget to tap the star and comment! 🌟

Enjoy 🍭

Kamis, 18 Mei 2023 -

❗Tolong jangan jadi silent reader yaa sayang-sayang ku, pencet bintang pojok kiri bawah oke? Bintang kalian berarti banget buat aku dan cerita ini, makasii 🥰

18. CINTA ATAU KASIHAN?

🌻🌻🌻

"Assalamu'alaikum, Thea pulang."

Thea mengucapkan salam dengan keras setelah menutup pintu rumahnya. Keadaan rumah cukup sepi saat ini.

Bi Irma berlalu di depan Thea.

"Wa'alaikumsalam. Eh, adek baru pulang," ucap Bi Irma.

Thea menghampiri wanita paruh baya tersebut. "Hehe iya, bi. Thea tadi main dulu."

"Thea boleh minta tolong?" tanya Thea.

"Boleh dong. Mau minta tolong apa?"

"Bikinin Thea teh hangat ya, yang tawar aja kayak biasanya," pinta Thea.

"Ya sudah bibi buatkan dulu ya."

"Oke, makasih bibi. Thea tunggu di meja makan ya."

Thea berlari meninggalkan Bi Irma yang kini pergi menuju kearah dapur dan membuat kan gadis tadi teh hangat. Entah kenapa tiba-tiba saja Thea ingin minum teh hangat saat ini.

Thea kini duduk di kursi yang berada di ruang makan. Rumah benar-benar terasa sepi sekali. Suasananya masih sama sejak dulu, Thea sebenarnya bosan, hidup dilingkungan mewah yang selalu sepi. Ayah dan Bunda nya yang sibuk bekerja, Ali pun seperti itu, dan Theo— entahlah anak itu selalu keluyuran tidak jelas, makannya Thea selalu kesal jika Theo sok-sok an mengatur.

"Ini teh hangat nya ya, dek." Bi Irman meletakkan segelas teh hangat di atas meja yang berhadapan dengan Thea.

"Makasih, Bi."

"Ayah sama Bunda belum pulang?"

"Belum, dek. Kayaknya mereka akan pulang malam, tadi sebelum ibu berangkat,  ibu bilang sama bibi supaya adek, dan Bang Theo makan malam duluan saja," jelas Bi Irma.

"Kalau Bang Ali?"

"Kalau Bang Ali mungkin sebentar lagi sampai rumah."

Thea tersenyum paksa. "Ya udah makasih ya, Bi."

"Iya, bibi permisi lagi ya."

Bi Irma pergi dari hadapan Thea. Thea menyeruput teh hangat tawar yang baru saja Bi Irma buatkan. Sedih rasanya, Thea sebenarnya ingin bercerita mengenai masalahnya pada bunda atau ayah. Tapi keduanya tidak ada di rumah. Atau mungkin kepada Ali saja jika lelaki itu sampai rumah lebih cepat?

"Thea sakit, bun, yah. Thea bingung harus bagaimana? Thea takut, Thea takut sendirian. Thea butuh ruang buat cerita, tapi kenapa kalian selalu ninggalin Thea sendirian?" ucap Thea lirih. Gadis itu melepaskan kacamata yang ia gunakan. Lalu mengelap butir demi butir air yang menetesi wajahnya.

Keluarga Thea utuh. Banyak orang yang bilang bahwa keluarga Gerdapati Bimantara itu keluarga yang sempurna, keluarga yang di idamkan banyak orang. Thea tau itu, Thea merasa mereka lengkap. Tapi entah kenapa Thea masih sering merasa kesepian. Ayah dan Bunda menyayanginya dengan utuh, Thea tak pernah merasa kurang. Mereka selalu memberikan apapun yang Thea mau sejak dulu.

Sebelum 365 Hari | end. Where stories live. Discover now