20. DUNIA DAN RASA KECEWA

635 52 143
                                    

Selamat membaca kisah milik Galang Reynandika dan Calithea Zevanya Aurora di "Sebelum 365 Hari."

Don't forget to tap the star and comment 🌟

Note: Cerita ini hanya fiksi belaka, ambil baiknya, tinggalkan buruknya.

❗❗Nanti setelah selesai baca jangan langsung out ya, baca pemberitahuan di bawah dulu, ada yang mau aku kasih tau.

Happy Reading, enjoy love 💗

Kamis, 25 Mei 2023

20. DUNIA DAN RASA KECEWA

🌻🌻🌻

"Tolongin adek gue cepet!"

Theo baru memasuki UKS dengan Thea di gendongan nya, lelaki itu menyuruh beberapa anak PMR yang berada di ruangan ini. Theo segera meletakkan Thea di atas ranjang yang berada di sini.

"Ambilin kayu putih atau apapun itu yang bisa bantu dia sadar!"

Dua anak PMR tersebut sibuk mencari kan minyak kayu putih ada beberapa obat yang mungkin bisa membantu Thea untuk sadar.  Tak lama setelahnya, datanglah Ilona dan Shira ke ruangan ini, kedua gadis itu menghampiri Thea yang masih terlelap.

"Ya Allah, Thea. Lo kenapa bisa gini sih?" kata Ilona panik.

"Tau gini kan lo gak usah ikut acara yang di lapangan, lo bisa istirahat aja di sini atau di kelas," kata Ilona lagi.

Theo masih diam di sebuah kursi yang kini dia duduki, kursi yang berada tepat di sebelah Thea terpejam.

Shira, gadis itu sibuk mengoleskan minyak kayu putih di sekitar lubang hidung Thea. Ya, Shira dengan cepat mengambil minyak kayu putih yang tadi anak PMR itu temukan.

"Sebenarnya ada apa sih? Thea kenapa bisa kayak gini?" tanya Theo tiba-tiba.

Ilona menatap Theo dengan tatapan sinis miliknya itu. "Ya gak ada apa-apa. Kita juga gak tau tiba-tiba Thea pingsan," sahut Ilona.

"Gimana sih lo, sebagai temannya gak becus banget? Masa temennya sakit gak tau."

"Apa lo bilang? Enak aja main nyalahin gue, lo sendiri abangnya ngapain aja, hah? Adek lo sakit juga lo nggak tau kan?" Ilona membalas ucapan Theo dengan membalikkan kenyataannya.

Ilona baru saja tau perihal Theo dan Thea yang ternyata adalah saudara kembar, dari Galang tadi. Ya, sebelum datang kesini, mereka sempat berbicara.

"Lona, Theo, udah. Jangan ribut di sini!" cegah Shira dengan suara pelan.

"Thea masih belum sadar, kita harusnya mikirin dia sekarang," ucap Shira lagi.

Theo bangkit dari duduknya, mengeluarkan sebuah benda pipih dari saku celananya. "Tolong jagain Thea sebentar!"

Lelaki itu berjalan keluar ruangan. Theo berniat untuk menghubungi Ali, Thea harus pulang lebih cepat agar gadis itu dapat beristirahat di rumah saja. Karena kata Ali, kalau terjadi apapun pada Thea, Theo harus menghubungi nya lebih dulu. Theo yang dia beban kan untuk menjaga adik perempuan mereka itu, karena memang kedua anak kembar ini berada di lingkungan yang sama. Itu yang terus terjadi semenjak mereka SD dulu.

Sambungan telepon keduanya terhubung. Tak lama setelah menghubunginya, Ali mengangkat telepon itu.

"Hallo, Bang."

Ada apa, Yo?

"Thea sakit. Tadi dia tiba-tiba pingsan. Sekarang masih di UKS, belum sadar sih, tapi paling sebentar lagi sadar."

Sebelum 365 Hari | end. Where stories live. Discover now