Hai, Love 💕
Selamat membaca Sebelum 365 Hari.
Baca nya pakai hati, kalau bisa dengerin musik di atas sekalian, semoga ngena yaa 😗
Minimal 20 vote, ya? Bisa dong 😀
Sabtu, 19 Agustus 2023 -
Happy Reading, Love!
44. KITA TERLALU SINGKAT
🌻🌻🌻
Perkemahan SMA Angkasa yang di adakan, sudah berlalu. Acara yang tadinya akan dilaksanakan tiga malam, jadi hanya dua malam saja. Sebab cuaca yang tak memungkinkan.
"Bagi dong bakso nya satu aja, hehe," pinta Toya dengan baik-baik pada Ilona.
Ilona menatap Toya dengan wajah tertekuk itu. "Bagi-bagi, emangnya lo belum kenyang apa udah habis dua mangkuk? Gue satu juga belum kelar."
"Tau lo, baik-baik tuh perut, tiba-tiba boom, bahaya kan," ledek Galang dengan wajah konyolnya itu.
"Ett, sekate-kate aje lo curut."
Galang yang sejak tadi sedang menikmati sepiring nasi uduk nya menatap gusar sekitar. Pikirannya masih berkutik pada gadis cantik berkacamata itu.
Sejak kembali bersekolah kemarin, Thea memang menjaga jarak dari nya. Bahkan, dia menolak untuk di jemput dan di antar.
Thea kayaknya benar-benar marah sama gue. Gue harus gimana ya? Kita gak pernah sampai kayak gini, batin Galang.
"Ilona, Thea tadi bilang nya mau ke perpus?" tanya Galang pada gadis yang sedang makan di depannya.
Ilona mengangguk. "Iya. Sebenarnya, tadi gue sama Shira udah ngajak dia ke sini buat makan. Tapi nolak. Gak mau ketemu lo kayaknya," ketus Ilona.
Galang menghela nafasnya gusar. Sepertinya benar, Thea sangat menghindar. Galang melamun sejenak. Mereka sudah tak berbicara semenjak malam itu, terhitung ini sudah hari keempat.
"Belum selesai tuh masalah lo berdua?" celetuk Xavi.
"Belum. Gue bingung mau jelasin gimana? Thea aja gak mau ngomong sama gue."
Ilona berdecak kesal. "Ck, emang gara-gara si Shella kan? Lo sih nempel terus sama dia. Udah punya cewek juga, Lang."
"Gak usah bawa-bawa Shella. Ini salah gue. Lo pada tau kan, gue sama Shella-"
"Udah sahabatan dari kecil. Itu kan yang mau lo bilang? Ck, si paling sahabatan," celetuk Ilona dengan wajah sinis nya.
"Na," lirih Galang.
Ilona menatap Galang tajam. Gadis itu menarik nafasnya sekejap. "Gini ya, Lang. Gak salah sih kalau lo masih peduli sama Shella. It's okay, dia sahabat lo, gak mudah memang buat tiba-tiba gak peduli sama dia, gue paham. Gue rasa Thea juga paham. Tapi permasalahannya adalah, lo yang gak bisa tegas sama perasaan lo. Lo yang gak bisa negasin soal kalian ke Thea. Dan- lo seharusnya bisa lebih jujur."
"Tunggu deh. Kalimat lo sama kayak Thea waktu itu. Gue masih gak ngerti letak gak jujur nya gue di mana? Gue gak pernah main belakang, Na," sahut Galang setelahnya.
"Yang lo jalan sama Shella tanpa Thea tau? Gue sama Xavi liat lo berduaan sama dia waktu itu. Terus, Thea cerita sama gue kalau semalam sebelum kemah dia minta lo untuk temenin beli cemilan, dan lo bilang kalau lo abis nganterin Abel beli buku. Tapi, Shella bilang sama Thea kalau lo pergi sama dia malam itu. Mungkin Thea ngerasa lo bohongin dia."
YOU ARE READING
Sebelum 365 Hari | end.
Teen Fiction"Bagaimana bisa aku terus mengingatnya, jika aku saja, tak bisa mengenali diriku sendiri?" - Thea. •••• Shella memberikan 365 hari untuk Galang agar bisa membuat dirinya jatuh cinta. Ternyata, waktu 365 Hari...