40

10 1 0
                                    


Hy... Diriku 💜

Iya... Kamu diriku sendiri 🤗 apa kabar? Gimana mentalnya? Aku ingin memelukmu erat-erat, aku harap kita bisa bekerja sama untuk melewati hari-hari dengan baik, ketahuilah aku sangat menyayangimu, aku sangat mencintaimu, Terima kasih sudah sabar atas inginku, maaf jika aku terlalu keras untuk mendapatkan apa yang aku inginkan, maaf jika aku sering memaksa untuk melakukan sesuatu yang sulit sehingga membuatmu sering menangis bahkan sedikit tertekan.

Bertahan lah wahai diriku, semoga nanti kita sama-sama merasakan kebahagiaan, jika kita gagal, kita harus mencoba lagi ya... Jangan ada yang menyerah diantara kita, kita harus kuat, kita harus bekerja sama, ketahuilah diriku mengapa aku bersikap seperti ini karena ada kedua orang tua yang ingin aku bahagiakan, mereka hanya memiliki aku, hanya aku harapan satu-satunya, dikeluargaku aku seperti anak tunggal, semua harapan ada di diriku, semua keinginan tertuju padaku, aku tidak ingin mengecewakan kedua orangtuaku, aku selalu bersikap baik-baik saja dihadapan mereka,  sebenarnya aku rapuh untuk bersikap baik-baik saja 🥺.

Tidak ada orang-orang yang menanyakan tentang diriku, seperti: are you okay? Apa yang kamu pikirkan? Apa yang kamu inginkan? Kamu butuh apa? Kamu mau cerita apa?. Sini cerita sama aku. Pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti ini tidak aku temukan, padahal aku tidak butuh hal-hal besar untuk dibahagiakan, cukup perhatian-perhatian kecil itu sudah lebih dari cukup.

Maaf, jika aku terlalu sering mengeluh tentang diriku, mengeluh bukan berarti menyerah ya. Aku hanya manusia biasa yang mudah capek, rapuh, sedih, menangis, terkadang aku berjalan hanya mengikuti langkah kakiku saja tanpa tahu arah, terkadang aku juga kebingungan tapi aku tidak tahu ingin bertanya kepada siapa karena tidak ada yang bisa aku ajak bicara soal kehidupanku, terkadang aku juga bercerita kepada orang tapi mereka malah bilang "ah hidup kamu masih enak dibandingkan dengan hidupku" akhirnya bukan sharing tapi malah membandingkan hidup siapa yang paling berat.

Ketika aku bercerita, aku maunya cukup didengarkan saja, tidak apa-apa kalau tidak ada komentar dari lawan bicara yang penting aku bisa mengeluarkan kata-kata yang ingin aku buang, ketika aku bercerita bukan ceramah yang aku inginkan, bukan juga kata semangat ataupun sabar, ahhhh sudahlah orang tidak akan mengerti dengan apa yang kita inginkan karena yang tahu keinginan kita yaaa hanya diri kita.

1-4-23

Magic Shop Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang