Pagi ini ponselku berdering, hmm tidak seperti biasanya, aku ambil lalu aku baca nama yang terpancar di layar ponselku, ternyata guruku yang menelpon, aku langsung menyapanya meskipun aku terlihat kaku, karena aku segan dengannya, di tengah pembicaraan beliau berkata.
"ta, masih tidur ya?".
"Sudah bangun ustadzah, tapi belum mandi" jawabku.
"Yaudah, mandi gih, ustadzah mau ajak anak-anak jalan-jalan sekalian menyenangkan hati mereka". Ucapnya dengan nada khasnya. "Iya ustadzah", jawabku dengan sigap.Beliau sudah seperti orang tua bagiku, nasehat serta kata-katanya yang selalu bergeming dikala aku membutuhkan itu....
Setelah bertemu dengannya, aku senang sekaligus gembira, sebelum beliau mengajar kami berjalan-jalan mengelilingi tempat wisata yang cukup populer di kotaku, kami diajak makan mie ayam di sebuah restoran, di tengah makan mie aku bertanya-tanya, beliau terlihat cukup gembira, anak-anak muridnya yang lain juga bertanya padaku semalam, apakah beliau ulang tahun. Tapi seingatku beliau memang ulang tahun.
"ustadzah, ulang tahun yaa?" Tanyaku untuk menghilangkan rasa penasaranku.
"Iya," jawabnya dengan tersenyum.Ingin sekali aku membelikan kado untuknya, tapi aku belum bisa karena keperluan yang ingin aku selesaikan, tapi niatku tetap ingin membelikan ia jam tangan, karena beberapa hari yang lalu saat kami pergi jalan-jalan beliau berkata ingin sekali membeli jam tangan, karena jamnya sudah rusak.
Aku selalu mendengar disetiap keluhnya, tapi aku bersikap cuek seoleh tak peduli, padahal aku ingin sekali menyenangkan hatinya, karena beliau sudah seperti kedua orangtuaku, semoga aku bisa membahagiakan orang-orang yang aku sayangi termasuk guru-guruku.
19-06-22
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Shop
Short StoryMagic Shop adalah sebuah pintu khusus sekaligus tempat untuk orang-orang yang patah, rapuh, bahkan hancur, disini juga ada kata-kata yang bisa memotivasi sekaligus kisah perjuangan yang tidaklah mudah untuk dilalui tapi karena keyakinan dari dalam d...