Sekarang aku baru mengerti bahwa apa yang aku inginkan disaat kecil belum tentu aku butuhkan ketika aku dewasa, Allah maha tahu apa yang terbaik untukku, Allah telah merancang perjalanan hidupku dengan sebaik mungkin, aku ingat betul betapa aku iri kepada teman-temanku di masa kecil karena mereka setiap hari bisa bertemu dengan kedua orangtuanya, merasakan hangatnya pelukan mereka, dimanja, semua keinginannya di turuti, sekolah di antar hingga pulang sekolah pun di jemput, sedangkan aku tinggal bersama nenekku, Karena orangtuaku sibuk berkebun, untuk bolak balik kebun-dusun itu tidak mungkin, karena jaraknya cukup jauh.
Saat itu, meskipun aku sedih tapi aku berusaha menutupi kesedihanku, berusaha tertawa, dll. Meskipun di dalam hati sering bertanya-tanya: mengapa aku berbeda dengan teman-teman, mengapa aku jarang bertemu dengan orangtuaku, dll. Ini sih hal wajar untuk anak2 yang seumuran denganku.
Jika aku tidak sekolah dengan sungguh-sungguh, pun jika orangtuaku tidak bekerja keras, maka aku tidak akan bisa seperti saat ini, sekarang aku sudah bekerja, hidup di kota, dengan title sarjana, sedangkan teman-teman yang sempat membuatku iri, hidupnya masih di kampung, pergaulannya hanya berputar-putar di kampung, juga sdah ada yang menikah lalu bekerja sebagai petani.
12-05-22
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Shop
Short StoryMagic Shop adalah sebuah pintu khusus sekaligus tempat untuk orang-orang yang patah, rapuh, bahkan hancur, disini juga ada kata-kata yang bisa memotivasi sekaligus kisah perjuangan yang tidaklah mudah untuk dilalui tapi karena keyakinan dari dalam d...