Seorang anak perempuan dengan rambut kecoklatan sebatas bahu, ditambah tas putih yang menggantung di punggung, terlihat berjalan santai menuju parkiran sekolah setelah baru saja keluar dari dalam ruang kepala sekolah.
Di temani seorang anak laki-laki yang lebih tua dan lebih tinggi di banding dirinya, ikut berjalan santai menuju parkiran.
Perempuan itu bertanya, sedikit menggerakkan kepala ke samping. "Kak, habis ini lo mau langsung pulang?"
Laki-laki itu menoleh. "Iya, sekalian mau siap-siap ke kampus."
Hana Adhitami, perempuan itu mengangguk saja. Sedangkan sang kakak, Jefan Adhitama terlihat sedikit tak karuan. Kemudian memberanikan diri berbicara kepada sang adik.
"Dek, gue mau ke toilet dulu ya, kebelet nih."
"Loh, terus gue gimana?"
"Lo duduk dulu aja di kursi depan mading itu tuh, nanti selesai dari kamar mandi gue samperin ke sana." Kata Jefan sembari menunjuk sebuah kursi sebelah mading di koridor sekolah. Setelahnya langsung melesat pergi menuju toilet.
Hana tidak memperdulikan sang kakak yang sedang pergi ke toilet. Kedua bahunya di angkat lalu melanjutkan langkahnya untuk duduk dekat mading. Menuruti perintah sang kakak.
Sembari membuka ponsel dia menunggu kakaknya di sana. Sedang asik melihat-lihat isi beranda dari aplikasi yang dibuka, sampai tidak menyadari ada seorang anak laki-laki yang tengah berdiri melihat mading. Berdiri tepat di sampingnya.
"Lo siswa di sini, ya?" Tanya Hana hati-hati.
Orang itu menundukkan kepala ke arah Hana yang duduk di kursi samping mading. Menatap datar Hana yang berseragam berbeda dengannya, kemudian menjawab singkat.
"Iya,"
"Kok gak masuk kelas? Lo bolos?" Hana menerka-nerka.
"Bukan urusan lo." Anak laki-laki itu tetap tidak merubah tatapannya. Dia bahkan kembali menatap mading tanpa memperdulikan Hana yang terus menatapnya.
Hana pun bangkit. Menyeimbangi posisinya dengan anak laki-laki itu. Berdiri tepat di belakang. Hingga beberapa dua menit berjalan anak laki-laki itu pun membalikkan badan dan mendapati keberadaan Hana. Melihat senyum merekah dari yang menghiasi wajah cantik dengan mata bulan sabit. Namun, hanya di balas dengan raut wajah datar olehnya.
Gadis berambut coklat menyodorkan tangan kanannya, berharap sang lawan bicara mau berjabat tangan. "Hai, gue Hana Adhitami. Murid baru disini."
Sayang seribu sayang, nyatanya anak laki-laki itu enggan berjabat tangan dengan Hana. Dan malah pergi begitu saja melewati tubuh Hana yang masih terpaku di tempat.
Hana membalikkan badan menatap punggung yang mulai menghilang itu dengan sebuah senyuman.
"Salam kenal, Jayden Nathalino."
---oOo---
Hai, hai, selamat datang di cerita baru aku. Kali ini aku buat cerita versi lokal tapi sudah pasti visualnya para idol K-Pop, hehe..
Anyway, aku mau kasih sedikit note yang aku harapkan dengan note itu kalian bisa lebih bijak dalam membaca ceritaku ini (.◜‿◝)
Note :
Untuk semua watak, sifat, para pemeran dan kejadian disini hanyalah sebuah karangan, mohon untuk tidak membawa-bawa ini dalam kehidupan nyata para pemeran. Tolong bijaklah dalam membaca.Sampai jumpa di part 1 nanti!!
---
Visualisasi Cast !!
Jay Enhypen
as
Jayden NathalinoYour imagination
as
Hana AdhitamiJaehyun NCT
as
Jefan Adhitama
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditionally
Teen Fiction[On-Going] "Jay, lo tau lagu 'Unconditionally' karya Katy Perry, gak?" "Tau." "Menurut lo apa makna dari lagu itu?" "Lirik lagunya sendiri tentang cinta tanpa syarat, dan 'Unconditionally' itu sendiri artinya adalah 'Tanpa Syarat'. Gue gak yakin...