13 : Biggest Wish

51 3 10
                                    

Suara mesin motor yang memasuki sebuah pekarangan rumah membuat sang penghuni rumah beranjak untuk keluar, melihat tiga motor yang terparkir di halaman rumahnya dan tiga orang anak laki-laki berseragam sekolah lengkap dengan jaket mereka masing-masing.

Satu orang dari mereka bergegas membuka helm dan bergegas turun dari motornya ketika suara teriakan seorang anak kecil memanggil namanya.

"JEYII!!!"

Anak kecil itu berlari menghampiri sang pengendara motor yang baru saja turun dari motornya kemudian memeluk orang itu sampai kemudian tubuh kecilnya digendong.

"Jeyi, akuu linduu."

Jay tertawa kecil kemudian mengecup pipi kiri anak kecil itu.

"Jeyi juga rindu Sasa, udah lama ya Jeyi gak kesini?"

Sasa, anak kecil itu mengangguk cemberut. Membuat Jay kembali mengecup pipi kirinya karena gemas. Lalu tak lama datang Leo mendekat ke arah Jay dan Sasa, dia juga ikut mengecup pipi kanan Sasa setelah menyapa gadis kecil itu.

"Lio, thelamat yaaa,"

Leo bingung. "Selamat buat apa?"

"Kata Mama, Lio abith menang lomba, aku theneng banget dengelnya, nanti beliin aku pelmen yaa."

Anak laki-laki yang barusan diberikan ucapan selamat itu tertawa kecil, "iya nanti Lio beliin Sasa permen, mau berapa?"

"Mau banyak!!"

"Okay, nanti kita beli yang banyak ya."

"Yeayy!!" Sasa yang masih berada di gendongan Jay bertepuk tangan karena merasa senang. Dan beralih melihat ke arah kakaknya. "Kak Thean, mauu gendongg." Katanya manja.

Sean pun tidak bisa menolak, dia hanya mengayunkan tangan kanannya dan merentangkan kedua tangannya bersiap untuk menggendong Sasa.

"Lama banget kalian, Mama udah nungguin dari tadi." Mamanya Sean yang sejak tadi melihat interaksi anak bungsunya dengan dua teman sang anak sulung kini mulai buka suara.

"Maaf Tante, tadi kita tiba-tiba dipanggil ke ruang basket karena ada rapat kecil." Jawab Jay sangat sopan.

"Iya Tante, maaf udah buat Tante nunggu lama." Leo pun ikut menjawab.

"Nggak apa-apa, ayo masuk, Mama udah masakin makanan banyak buat ngerayain kemenangan Leo hari ini." 

Mata Jay, Leo dan Sean pun berbinar ketika mendengar kata 'makanan', kemudian mereka pun mulai masuk untuk makan.

Ayo beri ucapan selamat pada Leo karena anak itu memenangkan olimpiade sains dan menjadi juara 1 mengalahkan banyak sekali sekolah. Sejak pagi tadi Leo sudah jadi perbincangan satu sekolah karena kabar bahwa dia menang olimpiade sains terpajang di mading sekolah. Dan mamanya Sean menelepon kepada Sean agar segera pulang dan mengajak Jay bersama Leo untuk mampir ke rumahnya.

Untuk hari ini entah sudah berapa kali Leo tersenyum mendengar ucapan selamat yang diterimanya. Tetapi, Leo masih menunggu ucapan selamat dari kedua orang tuanya yang sekarang ini entah sedang apa.

---o0o---

"Eh Jay,"

"Apaan?"

"Si matre apa kabar?"

"Kenapa? Kangen lo sama dia?"

Sean tiba-tiba menampar kepala Jayden cukup keras sampai membuat Jayden terbatuk-batuk kacang goreng yang sedang dia makan. Leo pun cepat-cepat memberikan segelas air putih pada Jayden.

UnconditionallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang