02 : Annoyed

61 5 10
                                    

Seorang anak laki-laki menaiki motor hitam ditambah helm full face warna senada datang dari arah gerbang. Hendak lewat, tetapi terhalang.

Sebuah mobil berhenti tepat sekali di depan gerbang sekolah, sedikit membuatnya kesal. Kalau begini jadinya dia tidak bisa lewat. Tidak mungkin kan dia turun meninggalkan motornya di luar gerbang?

Anak laki-laki itu mencoba mengklason mobil tersebut. Satu kali klakson tidak di dengar. Dua kali klakson barulah di dengar. Sang pemilik mobil pun menyalakan mesin mobil lalu memilih memundurkan kendaraannya. Tanpa berbicara apapun, Jay menyelonong pergi begitu saja.

"Gak sopan banget bocah," umpat seseorang dari dalam mobil tersebut.

"Kak,"

"Masa lo suka sama cowok modelan kayak dia? Yang bener aja. Itu bocah kayak gak ada sopan santunnya." Kata seseorang itu lagi.

"Nggak gitu, Kak. Mungkin suasana hatinya lagi jelek aja. Se-nakal apapun dia, gue yakin masih punya sopan santun."

Seseorang itu, yang merupakan seorang pria, menatap menantang ke arah perempuan yang notabenenya adalah adiknya. "Mana buktinya?"

"Jayden itu anaknya baik. Cuma emang rada aneh aja. Dia sopan sama guru-guru, kecuali emang mood-nya lagi jelek aja dia begitu." Kata si perempuan terkesan memang sudah seperti mengenal Jayden lama sekali. Padahal mereka baru bertemu satu tahun.

"Aneh gimana?"

"Y-ya gitu... kayaknya dia orang yang tsundere."

"Tatapan matanya aja serem gitu, nusuk banget keliatannya. Mirip elang. Lo gak takut tiap dia natap sinis ke lo?" Sang kakak bergidik ngeri.

Hana tertawa kecil menanggapinya. "Pernah takut juga, sih.. tapi justru menurut gue tatapan matanya itu pesonanya."

"Iya, iya, yang bucin sama Jayden." Selanjutnya hanya Hana yang membalas Jefan dengan suara tertawa nyaring.

Betul sekali. Mobil yang terparkir itu di dalamnya ada Jefan dan Hana. Hari ini Jefan tidak ada jadwal kuliah, jadi menyempatkan diri untuk mengantarkan sang adik ke sekolah. Kapan lagi kan Jefan bisa mengantar Hana seperti ini.

Anyway, perkenalkan. Itu Jefan Adhitama. Kakak tercinta Hana Adhitami yang merupakan mahasiswa kedokteran semester enam. Kenapa di sebut kakak tercinta? Karena mereka dua bersaudara, dan juga sesama saudara kandung harus saling mencintai sebagai seorang saudara, bukan?

Jefan itu kakak yang usianya terpaut empat tahun lebih tua dari Hana. Karena usia mereka hanya terpaut empat tahun, tidak jarang banyak orang-orang mengira bahwa mereka merupakan sepasang kekasih ketika berada di tempat umum. Melihat dari muka Jefan saja, orang-orang sudah tahu se-dewasa apa dia. Maka tidak heran jika ada yang menyebut Jefan sudah beristri sekalipun. Dan juga, banyak sekali orang-orang yang selalu mencap Jefan sebagai 'tipe ideal' mereka. Entah itu para perempuan di kampusnya, bahkan Keysha sendiri dulu pernah berkata bahwa Jefan merupakan tipe idealnya.

"Gue duluan ya, Kak. Nanti pulang sekolah gak usah jemput."

"Mau pulang bareng Keysha sama Lea lagi?" Tanya Jefan memastikan.

Hana mengangguk. Detik selanjutnya dia melihat Jefan mengeluarkan dua lembar uang berwarna merah dari dalam dompet.

"Nih, buat ongkos bus nanti. Jangan lupa sisanya di tabung." Ucap Jefan sembari memberikan uang tersebut kepada Hana.

UnconditionallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang