17 : (Un) Conditional

62 4 23
                                    

"Heh bocah, udah makan belum lo?"

"Belum, orang baru selesai jogging."

"Tumben mau diajak jogging? Biasanya kalau diajak olahraga ogah-ogahan mulu."

"Komen aja netizen."

Ketika suara di sana terdengar hendak mengumpat, tiba-tiba saja kamera beralih, tidak lagi menyoroti orang itu.

"Halo Tante!!"

"Tante!! Kangen banget liat Tante!"

Bunda Karin di sana yang tersambung panggilan video terlihat tersenyum mendengar sapaan dari dua teman si bungsu. "Hai juga Lea, Keysha. Kalian kapan-kapan mampir dong ke rumah."

"Siap Tante!" Kata Lea dan Keysha excited.

Setelah menyapa Lea dan Keysha, kini Bunda Karin beralih menyapa anak bungsunya. "Dek, lagi apa?"

"Lagi istirahat Bun, abis jogging soalnya."

"Kenapa belum makan?"

"Belum jam-nya, jadwal makan nanti jam 8."

"Awas loh ya kamu kalau sampe di skip makannya, Bunda potong uang jajan kamu."

"Siap Bunda, tenang aja, aku makan banyak di sini juga."

"Baguslah."

"Ayah mana Bun?"

"Lagi nongkrong sama bapak-bapak di pos ronda."

"Pagi-pagi begini?"

"Iya, gak tau kenapa, tadi Ayah izin mau nongkrong sambil ngopi di pos ronda." Bunda Karin menjeda ucapannya. "Udah ya Bunda mau masak, kamu lanjut ngobrol lagi aja sama kakakmu."

"Iya Bunda."

Dan kemudian layar ponsel menampilkan wajah sang pemilik.

"Lagi dimana Kak?"

"Di rumah lah, lo kira gue mangkal di pertigaan?"

"Kali aja kan,"

Di sebrang sana Jefan mengumpat. "Emang gue cowok apaan anjir."

"Cowok penghibur. Sehat-sehat ya cowok penghibur."

Jefan side eye. "Mata lo!"

Si bungsu malah tertawa, diikuti Lea dan Keysha. "Gak ke kampus Kak? Atau main gitu? Lo kalau di rumah mulu keliatan banget jomblonya."

"Tolong ya ngaca! Lo juga sama Juminten!"

"Juminten siapa Kak?"

"Cacing yang ada di dalem tanah rumah kita!"

Lagi-lagi si bungsu tertawa lepas. Sementara si sulung darahnya sudah mulai naik ke ubun-ubun.

"Lagian ya gue gak ada kelas hari ini jadi bisa santai di rumah."

"Tumben jam segini udah bangun?"

"Bunda pagi-pagi bangunin gue minta ditemenin ke pasar, karena lo gak ada jadinya gue yang disuruh nemenin Bunda ke pasar."

"Terus lo gak main?"

"Main kemana? Temen-temen gue sok sibuk semua."

"Elu juga sama aja."

"Yee beda!"

"Terus?"

"Nih ya gue kasih tau, Chan ada urusan di kampus sampe sore, Raka kayaknya bantuin mamanya di kafe, Aksa lagi quality time sama keluarganya, kalau si Bagas lagi kerja rodi."

UnconditionallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang