[ BACA DESK SEBELUM BACA! ]
start : 25 April 2023
end : 12 November 2023
sekelompok murid yang mengikuti sebuah club band. suka duka mereka lewati bersama di club ini. mulai dari rasa kebahagiaan sampai rasa solidaritas karena terancamnya club akan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
warn : harsh words.
Hari sudah mulai memasuki malam hari. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh lewat lima belas menit. Ralyne menghela napasnya dan beralih menatap Winna disampingnya yang mulai menghabiskan suapan terakhir mie ayamnya.
"Kenyang banget gue." Seru Winna sambil memejamkan matanya dan bernapas lega.
Ralyne mengangguk mengiyakan. "Bener banget. Lain kali kita kesini lagi aja, Win. Makanan disini lebih enak daripada disana."
Winna terkekeh dan mengangguk setuju. "Iya, gue juga maunya gitu. Soalnya, disini harganya lebih harga pelajar juga."
Ralyne tersenyum dan berdiri dari duduknya. Ia mengeluarkan selembar uang kertas berwarna biru itu. "Gue bayarin dulu aja, ya."
"Terima kasih, ya. Besok gue langsung ganti uangnya." Ucap Winna dan diangguki oleh Ralyne.
Sembari menunggu Ralyne membayar total makanan mereka, Winna hendak memasukkan ponselnya. Namun, sebuah notifikasi mengurungkan niatnya untuk memasukkan ponselnya. Dilihatnya siapa yang mengirim pesan padanya malam - malam begini.
Winna membulatkan matanya. "Jibran?" Dengan cepat, Winna membuka notifikasi itu dan melihat apa isi pesan dari Jibran.
•
Jibran(d)
lagi dimana? diluar ya?
iyaa nihh, sama ralyne kenapa, bran?
enggak apa lo masih kepo sama parfum gue?
tiba tiba banget? masih, sihhh kayanya awet banget yaa
gue mau beli lagi, nih mau nitip?
BOLEHHH? mau dong guee
wkwkwk bolehh gue nanti kirim ke rumah lo yaa
ehh kenapa ngga besok ajaa?? kasihan kalo lo bolak balikk
gpp, winnaa tunggu aja yaa gue lagi bareng reyyan juga ada barengan
hemehh, yaudaa okeeyy terimakasii banyak yaa, jibrann
samaa samaa winnaaa✌️
•
Winna tersenyum melihat pesan terakhir dari Jibran. Ia memasukkan ponselnya ke dalam tas. Saat ia hendak beranjak dari kursinya, ia terlonjak karena Ralyne tiba - tiba ada disampingnya dan menatapnya dengan tatapan penuh tanya.
