(07)

685 86 34
                                    

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

"SERIUS LO?"

Gebby berteriak tepat di telinga Jeffrey. Ia menganggukkan kepalanya. Gebby langsung menggoyangkan tubuh Jeffrey karena ikut senang.

"PJ DONG, JEFF!" seru Gebby. Dan kini, kepala Jeffrey benar - benar berputar karena ulah Gebby.

Jeffrey memegang kepalanya. "Iya, kapan - kapan aja."

"Dih, kapan?" tanya Gebby penasaran.

"Pas gue go public sama Kalista." jawab Jeffrey sambil menaikturunkan alisnya.

Gebby berdecih malas. "Enggak usah sok backstreet, deh, lo."

Jeffrey mengerutkan keningnya. "Kata siapa gue backstreet?"

"Hah? Maksudnya?" tanya Gebby bingung.

"Gue bakal bilang hari ini, ke anak - anak Amigos. Dengan bangga mengatakan, kalo gue sama Kalista sudah resmi —"

"Nikah." potong Gebby sambil bertepuk tangan dan bersorak kegirangan.

Jeffrey menoyor kening Gebby, membuat sang empu merengut kesal. Tak lama, para Tim B mulai memasuki ruangan untuk berlatih. Dan seperti biasa, Hazka yang paling terlambat.

Hazka mengatur napasnya sejenak, karena habis berlari menuju ruangan. "Aduh, minum dong, guys."

Jeremy melemparkan sebotol minuman yang masih bersegel. Hazka menerimanya dan meminumnya sampai habis setengah botol. Hazka bernapas lega usai meneguk minumannya.

"Buset. Lo habis maraton lari apa gimana, Haz?" tanya Jeffrey.

Hazka menggeleng. "Gue tadi udah pulang sebenernya. Cuma, gue akhirnya puter balik soalnya baru inget kalo kita latihan."

"Hadeh, kebiasaan." gumam Marvel dan hanya dibalas cengiran oleh Hazka.

"Terus kenapa lo bisa tiba - tiba inget kalo latihan?" tanya Jibran.

Hazka menjentikkan jarinya. "Pertanyaan yang tepat, karena gue juga enggak tahu kenapa. Padahal, tadi mending gue lurus aja biar nyampe rumah, ya. Kenapa harus puter balik coba?"

Jawaban Hazka membuat seisi ruangan menertawakan kekonyolannya. Tetapi, tidak dengan Gebby yang langsung menjambak Hazka, membuat sang empu mengaduh kesakitan.

"Lo mau gue cincang, Haz?" tanya Gebby dengan nada meninggi.

Kepala Hazka menggeleng. "Ampun, nyonya besar. Yaudah, yuk. Kita mulai latihannya."

AMIGOS | Completed ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang