(14)

460 55 29
                                    

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

"Emang kita mau pake lagu apa, Vel?" tanya Kalista pada Marvel.

Marvel terlihat berpikir sejenak. "Gue masih belum nemu juga, sih, Kal. Kalo misalnya ada yang kepikiran lagu apa, nanti bakalan dirunding sama yang lain."

Kalista mengangguk paham. "Siap, pak ketua!" Marvel hanya tersenyum membalas seruan Kalista.

Gebby kembali masuk ke dalam ruangan setelah membuang sampah yang ada di ruangan. Seperti biasa, mereka baru saja membersihkan ruangan. Dan seperti biasa juga, Kalista membantu Gebby untuk membersihkan ruangan club agar tidak terbebani.

"Geb." panggil Kalista.

"Apa, Kal?" balas Gebby sambil menatap pada Kalista.

"Kenapa kita enggak kepikiran bikin jadwal buat bersihin ruangan club, ya?" tanya Kalista dan membuat Gebby ikut memikirkan hal yang sama.

Gebby memanyunkan bibirnya. "Udah telat juga, sih. Kita habis gini mau pensiun dari club juga, kan?"

"Hmm, iya juga, sih. Kalo kepikiran dari dulu, pasti enggak selalu kita yang beresin ruangan." Gebby mengangguk setuju.

"Pada ngomongin apa, nih?" tanya Marvel yang tiba - tiba bergabung dengan Gebby dan Kalista.

Gebby menggeleng-gelengkan kepalanya. "Enggak, kok. Cuma kita baru kepikiran aja. Kenapa kita enggak bikin jadwal beresin ruangan gitu buat Amigos. Biar enggak kita aja yang beresin. Gitu."

"Dulu udah pernah aku saranin, Ge. Tapi kata anak - anak bilangnya 'kesadaran sendiri - sendiri' gitu." timpal Marvel, membuat Gebby dan Kalista menoleh bersamaan.

"Oh, iya? Kok aku enggak pernah tahu?" tanya Gebby.

"Kamu yang lupa mungkin, Ge." ujar Marvel sambil mengedikkan bahunya. "Yuk, pulang."

Gebby mengangguk mengiyakan. Ia beralih menatap Kalista. "Lo pulang sama Jeffrey, Kal?"

Kalista menganggukkan kepalanya. "Iya, tapi dia masih di kamar mandi."

"Gue tinggal dulu, ya, kalo gitu." pamit Gebby dan diangguki oleh Kalista.

"Duluan, ya, Kal." pamit Marvel pada Kalista.

Kalista mengangguk mengiyakan. "Iya, Vel. Hati - hati."

Gebby melambaikan tangannya, begitu juga Kalista. "Hati - hati di jalan, Geb!" seru Kalista dan diangguki oleh Gebby.

Usai Marvel dan Gebby pergi dari ruangan. Kalista memutuskan untuk duduk di sofa sembari menunggu Jeffrey kembali ke ruangan. Ia memainkan ponselnya dan tersentak saat mendengar suara notifikasi dari ponsel seseorang.

Netranya mencari keberadaan ponsel itu. Ia menemukannya di meja yang berisi khusus air mineral untuk para anggota. Kalista menghela napasnya, ternyata itu ponsel milik Jeffrey.

AMIGOS | Completed ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang