(27)

340 30 13
                                    

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

Kini, mereka sudah selesai bermain dan berdiskusi bersama untuk hari esok, hari perlombaan mereka, yang terakhir kalinya. Mereka memasang raut wajah serius pada diskusi ini dan saling respon satu sama lain.

"Oke, jadi besok kita enggak pake motor berangkatnya, kan?" Tanya Jeffrey lagi.

Marvel mengangguk mengiyakan. "Iya, jadi mending kita pake dua mobil. Yang satu pake mobil gue aja. Tenang aja," Marvel mengeluarkan SIM miliknya sambil tersenyum tipis. "Gue udah ngurus SIM, kok."

"SEJAK KAPAN, ANJIR?" Tanya Hazka dengan raut wajahnya yang heran.

"Udah lama. Cuma gue enggak bilang aja sama kalian. Hehehe." Marvel hanya menyengir usai berkata seperti itu.

"Oke, satu mobil Marvel, satunya mobil siapa?" Tanya Reyyan sambil bersedekap dada dan memasang raut wajah seriusnya.

Hazka masih sempat bercicit gemas melihat Reyyan dengan wajah seriusnya. Ia langsung mendapat pijakan kaki dari Jeremy yang ada di sebelahnya, membuat lelaki itu mengaduh dan mengundang atensi lainnya.

"Kenapa lo, Haz?" tanya Gebby bingung sambil mengernyit.

Hazka pun menoleh sekilas pada Jeremy dengan raut wajah sinisnya. Kepalanya menggeleng setelah itu. "Enggak, kok. Kepentok meja doang."

Jeremy yang menahan tawanya itu hanya bisa menunduk lalu mendekatkan bibirnya pada telinga Hazka. "Jangan dideketin lagi. Udah punya orang itu."

"Bodoamat. Selagi Ralyne kagak ngelarang gue, artinya gue masih bisa gemes ke Reyyan." Raut wajahnya yang tadi merengut itu langsung sumringah sambil menatap Reyyan dari kejauhan dengan wajah seriysnta sambil menganggukkan kepalanya - tanda bahwa ia mendengarkan diskusi ini.

"Gue takut lo beneran suka sama Reyyan, Haz." Jeremy pun menggelengkan kepalanya lalu mendengus pelan.

Hazka lalu berekspresi jahil sambil menatap Jeremy. "Kenapa? Lo cemburu, ya? Suka lo sama gue? Ceilah, suka bilang, Jer. Sini bagi cinta lo sama gue."

Jeremy langsung memandang tak percaya lelaki disampingnya itu. "Jauh - jauh lo dari gue, Haz! Udah sama Reyyan aja, dah. Jangan nambah lagi!"

Hazka tertawa melihat Jeremy yang menjauhkan diri darinya saat Hazka menggoda Jeremy dengan akan menggerayangi lelaki itu. "Iya, iya. Gue, kan, cuma pengin gemes sama Reyyan dulu, deh. Urusan cewek belakangan aja."

"Buset? Gue kira lo balikan sama Sheyla." Hazka langsung menoleh cepat karena ucapan Jeremy.

"Jer, coba lihat gue." Jeremy menurut dan menatap kearah lelaki itu. "Wajah gue berkata kalo gue cocok balikan, kah?"

AMIGOS | Completed ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang