(26)

340 32 14
                                    

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

Waktu berjalan begitu cepat dan berlalu begitu saja. Hanya tinggal menunggu besok untuk mengikuti perlombaan bagi tim Amigos. Marvel meminta ijin pada Micayla yang menjabat sebagai ketua club dan Micayla dengan sungkan berkata kalau Marvel bisa menggunakan ruang club sesuka mereka. Mendengar itu, Marvel mengucap banyak terima kasih pada Micayla karena masih memberikan ijin pada mereka untuk latihan terakhir kalinya.

Seharusnya, yang ada di ruangan club saat ini hanyalah tim B, yaitu tim Marvel untuk latihan. Namun akhirnya, seluruh anggota tim Amigos berkumpul di ruangan club saat ini.

Entah mengapa, mereka bilang kalau ingin melihat latihan tim. Karena Kalista berkata, "Besok - besok kita udah enggak bisa lihat tim ini latihan disini lagi soalnya."

Karena itulah, tim A sekarang duduk manis untuk melihat latihan mereka untuk yang terakhir kalinya itu. Mereka kini tampak serius melihat kearah tim Marvel yang masih bersiap untuk latihan.

Jeffrey kini sedang memainkan stik drum-nya sambil menunggu yang lainnya untuk bersiap. Jibran juga memainkan cajoon-nya dengan memukulkannya pelan. Gebby juga mengatur sound untuk keyboard-nya. Winna sudah siap dengan biola di tangannya. Jeremy juga siap dengan bass miliknya yang bertengger di kedua tangannya saat ini. Marvel juga bersiap dengan gitarnya yang ia petik - petik dan menimbulkan suara dari sound system itu. Dan sang vokalis - Hazka - kini berdiri tanpa ekspresi melihat teman - temannya dengan mikrofon di tangannya.

"Hazka aura bokemnya kelihatan banget, ya?" tanya Kalista pada Rhea yang ada di sebelahnya.

Rhea mengangguk mantap. "Bener, Kal. Tapi, kan, dia emang bokem, Kal."

"Bokem apaan?" tanya Chisko yang ternyata ikut mendengar percakapan Kalista dan Rhea.

"Bocil kematian." Mendengar jawaban Rhea, membuat Chisko langsung tertawa mendengarnya.

Chisko pun mengalihkan pandangan pada Hazka yang memang aura bokemnya sangat kuat itu. "Bedanya, dia bukan bocil."

"Nah, itu, dia. Mending okem aja, deh." Ucap Rhea.

"Okem?" tanya Kalista dan Chisko bersamaan.

"Om - om kematian."

Kalista langsung memukul lengan Rhea dengan pelan sambil tertawa pelan. Chisko juga tertawa sambil menggeleng - gelengkan kepalanya.

Disisi lain, tim B sudah bersiap semua dan akan memulai latihan mereka. Hazka langsung berubah ekspresi menjadi senang dan bersiap di posisinya untuk memulai latihan.

AMIGOS | Completed ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang