(01)

2.1K 149 60
                                    

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

"Terimalah lagu ini, dari orang biasa. Tapi cintaku padamu, luar biasa, ohh, yeah."

Sudah hampir satu jam Hazka memainkan keyboard sambil menyanyikan lagu Cinta Luar Biasa yang dipopulerkan oleh Andmesh Kamaleng itu. Dengan improvisasi yang ia nyanyikan, membuat lagu tersebut enak didengar. Namun jangan lupa juga, Hazka sudah memainkan lagu ini hampir satu jam.

"Gitu aja terus nyanyinya sampe gue lulus.” Celetuk seseorang membuat Hazka menghentikan permainan keyboardnya, yang ternyata adalah Jeremy.

Hazka cengengesan sambil mengusap tengkuknya. "Lagi demen lagunya, Jer."

Jeremy mendengus sembari tersenyum kecil. "Demen lagunya atau lagi demen seseorang?"

Pertanyaan itu membuat Hazka menoleh cepat kearah Jeremy. "Sembarangan kalo ngomong. Gue masih paud."

Jawaban Hazka membuat Jeremy berdecih dan memutuskan untuk mengeluarkan kameranya. Tanpa aba - aba, Jeremy langsung memotret Hazka yang berfokus pada permainan keyboardnya.

Flash yang timbul membuat Hazka reflek menoleh kearah Jeremy. Menyadari kalau ia baru saja di potret, Hazka berdecak malas. "Kalo mau ngefoto bilang, Jer. Biar gue siap - siap dulu."

Jeremy mendengus lagi, "Ogah. Gue mending nyimpen aib lo. Biar setara sama aib gue disini."

"Ya, lo juga. Siapa suruh lo nyimpen aib sendiri, terus tiba - tiba disebar gitu aja tanpa ada klarifikasi apapun." Omel Hazka, ditimpali tawa renyah dari Jeremy.

Di ruang club Band yang awalnya hanya ada mereka berdua, kini datanglah dua sejoli sambil bergandengan tangan. Hazka dan Jeremy menoleh bersamaan untuk melihat siapa yang datang.

Marvel dan Gebby.

"Hadeuh, mulai ada pemandangan pasutri disini, bro." Sarkas Hazka pada Marvel dan Gebby. Sedangkan disisi lain, Jeremy menyetujui Hazka dalam hati.

Marvel mendekati Hazka dan menoyor kepala Hazka, membuat sang empu melirik sinis pada Marvel. "Apaan, sih, lo. Main toyor aja kepala orang."

"Sirik mulu lo. Makanya punya pacar, bro." Ucap Marvel dengan nada mengejek. Hazka berdecak malas mendengar ucapan Marvel.

"Males pacaran, gue masih paud." Balas Hazka, membuat Marvel menghela napas berat.

Gebby hanya tertawa mendengar candaan teman - temannya itu. Ia sudah biasa mendengar keluhan teman - temannya kalau ia dan Marvel datang bersamaan di ruang club Band.

"Lagian ya, lo berdua, tuh, cinloknya bener - bener plot twist banget. Biasanya, kan, yang cinlok itu ketua sama sekretaris. Lah ini? Ketua sama wakil." Sarkas Hazka yang tidak berhenti mengoceh sejak tadi.

AMIGOS | Completed ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang