(10)

619 74 35
                                    

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

Semua anggota sudah mulai pulang, kecuali Marvel dan Gebby yang masih menutup pintu ruangan serta menguncinya. Marvel memasukkan kunci ruangan ke dalam tasnya dan segera mengajak Gebby untuk beranjak dari sana.

Langkah Marvel tiba - tiba terhenti saat muncul seorang gadis di hadapan mereka. Gebby juga tahu siapa gadis ini. Ia adalah gadis yang sempat menemani dan menjadi bagian terpenting dalam hidup Marvel.

Gebby perlahan menoleh menatap Marvel yang terus memperhatikan gadis di hadapan mereka dengan tatapan datar, tak ada yang membuatnya tertarik lagi pada gadis itu.

"Marvel. Papa kamu —"

"Ngapain lo kesini?" potong Marvel dengan cepat, membuat gadis itu tersentak. "Kalo lo disuruh papa, mending lo minggir. Gue udah enggak butuh lo lagi."

Gebby tahu ini akan terjadi. Gebby akhirnya menggenggam erat jemari Marvel untuk menenangkan lelaki itu. Ia juga mengusap pelan punggung tangan Marvel dan memperhatikan Marvel.

"Gue tanya, lo ngapain kesini, Yessy?" tanya Marvel lagi pada gadis yang bernama Yessy, mantan kekasihnya.

Bukannya menjawab, Yessy beralih menatap genggaman tangan Marvel dan Gebby. "Lepasin."

Marvel mengikuti arah pandang Yessy. Namun, bukannya ia lepas genggaman itu, Marvel justru semakin menggenggam erat jemari Gebby.

"Kok lo ngatur?" tanya Marvel dengan raut wajah kesalnya. "Mending lo pergi dari sini."

Yessy tidak bergerak sekalipun. Karena gadis itu tidak beranjak dari tempatnya, Marvel memilih mengajak Gebby pergi dari sana meninggalkan Yessy.

Namun, Yessy menahan Marvel dengan menarik jaket trucker yang dikenakan oleh Marvel. Tatapan Marvel kini beralih pada Yessy dan membuatnya semakin kesal.

Gebby hanya bisa ikut menatap datar kearah Yessy. Ia tidak bisa berbuat apapun. Ia tahu, bagaimana Yessy benar - benar dipercaya oleh papa Marvel. Sedangkan dirinya? Bukan apa - apa bagi Danny, papa Marvel.

"Apa lagi?" tanya Marvel.

"Aku kesini karena disuruh papa kamu nemenin, Vel," Netra Yessy turun pada genggaman tangan mereka. "jadi, kamu harus nemenin aku, Vel."

Marvel menepis tangan Yessy. "Kalo mau pergi, ajak selingkuhan lo. Jangan sama gue."

Marvel mengangkat tangannya yang sedang menggenggam erat tangan Gebby. "Gue udah ada pacar, kalo lo lupa. And she's better than you, Yessy."

AMIGOS | Completed ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang