Chapter: Three

51.2K 7.1K 3.3K
                                    

Sebenernya kalian excited gak sama ATHARRAZKA 2: Aryan?

Mulai sekarang aku kasih target deh, karena ternyata views dan votes jauh banget.

Akan update jika sudah 3K votes dan 3K comments.

*
*

Deandra bangun pukul 5 pagi, ia segera melaksanakan shalat subuh, setelah itu keluar kamar. Sungguh, tempat ini bukan kos biasa, karena terdapat ruang santai, ruang makan, dan dapur.

Di sebuah meja, Deandra melihat adanya paperbag dan secarik kertas, ia membaca tulisan pada kertas tersebut.

Paperbag ini berisi 2 pakaian ganti, nanti malam saya akan kembali ke sini dan kamu bisa mengambil barang-barangmu. Jika lapar masak sendiri, ada bahan-bahan makanan di kulkas.
—Aryan.

Pria itu terlihat begitu perhatian. Deandra mengambil paperbag tersebut, membawanya ke kamar karena ia ingin mandi. Setelah itu barulah Deandra memasak sarapan.

****

Pagi-pagi sekali Aryan sudah berangkat bekerja, ia bertemu dengan kliennya karena kasus yang tengah ia tangani belum selesai. Hari ini hari Senin, pukul 8 pagi, Aryan tengah menyiapkan berkas-berkas sebelum pukul 9 pagi akan dilaksanakan sidang terakhir atau sidang keputusan.

Saat tengah sibuk mengurus berkas, ponsel Aryan berdering, ia menghiraukannya tetapi ponselnya terus berdering. Aryan berdecak sebal, ia berpamitan pada kliennya untuk mengangkat telepon sebentar.

"Hal—-"

"Yan." Itu suara Rifki.

"Ya, Rif?"

"Dean sama lo?"

Aryan terdiam beberapa saat, sebelum menjawab, "ya."

"Kok bisa? Lo gak macem-macemin dia kan, Yan? Dari semalem gue coba hubungin dia tapi HP-nya gak aktif."

"Bisa kita lanjut nanti? Saya sedang bekerja."

"Dimana dia sekarang?"

Tut.

Aryan mematikan sambungan teleponnya begitu saja lalu mematikan ponselnya. Jika tengah bekerja seperti ini, ia tak bisa diganggu. Lagi pula, untuk apa Rifki menanyakan Deandra?

Aryan kembali menghampiri kliennya, ia melakukan briefing terlebih dahulu sebelum akhirnya sidang keputusan dimulai. Selama sidang, Aryan menyimak hakim dan jaksa. Hingga giliran Aryan yang berbicara selaku kuasa hukum kliennya.

"Berdasarkan keputusan majelis hakim, kasus kekerasan dalam rumah tangga yang berlaku dalam pasal 44 undang-undang nomor 23 tahun 2004, saudara Dilan dijatuhkan hukuman sepuluh tahun penjara dan hak asuh anak jatuh ke tangan saudari Nesti."

Palu terketuk, Aryan menghela napas lega. Dirinya menang karena memang Aryan selalu berada dalam pihak yang tak bersalah. Dan kali ini kliennya adalah korban dari kasus kekerasan dalam rumah tangga.

"Pak Aryan, terima kasih banyak."

Aryan mengangguk, "kembali kasih, Bu Nesti. Semoga Tuhan melindungi Bu Nesti dan anak. Saya pamit."

Setelah sidang selesai, Aryan tak langsung pulang. Ia menemui temannya untuk meminta bantuan mencari informasi tentang Deandra, karena setelah ini Aryan akan membantu kasus Deandra.

****

Deandra, gadis itu bagai dikurung di dalam tempat yang ia tak tahu apa namanya ini. Dirinya tak bisa melakukan apapun kecuali menonton televisi. Karena Aryan mengunci Deandra dari luar, begitu kejamnya.

ATHARRAZKA 2: AryanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang