Chapter: Twelve

56.2K 6.5K 4.1K
                                    

Setelah ini aku gak update dulu ya seminggu lebih :)

Happy reading!

****

Karena Aryan ingin pulang, akhirnya jam makan malam pun dimajukan. Selama makan malam berlangsung, Aryan hanya diam saja. Sedangkan Aqiela tak berhenti berbicara tentang pengalamannya selama berada di dalam penjara.

"Om, Tante, saya izin ke belakang."

Aryan beranjak menuju halaman belakang, pria itu termangu. Ia tak ingat pada Deandra, saat Aryan membuka ponsel, terdapat banyak panggilan tak terjawab dari Deandra dan beberapa pesan masuk.

Deandra
• Aryan, kamu makan malam dirumah? Aku udah masak.
• belum selesai kerjaannya?

Sudah berapa kali Aryan membohongi Deandra? Mungkin sejak awal pernikahan, Aryan selalu berbohong pada Deandra, dan Aryan merasa dirinya begitu jahat.

"Abang.."

Aryan segera mematikan ponselnya dan menyimpan di saku, Aqiela duduk di sebelah Aryan dan menatap Aryan dari samping, "Bang.."

"Ya?"

"Apa perasaan Aqiel aja, kalau Abang berubah?"

"Berubah?"

Aqiela mengangguk, "Abang jadi dingin sama Aqiel, apa Abang beneran punya pacar?"

"Engga, Qiel. Abang gak punya pacar."

"Syukurlah."

Aryan mengernyit, ia menoleh menatap Aqiela, "kenapa begitu?"

Keduanya saling bertatapan, tangan Aqiela terangkat mengusap bahu Aryan, "Aqiel sayang sama Bang Aryan."

"Abang juga sayang sama kamu, Qiel."

"Tapi sayangnya Aqiel bukan rasa sayang adik untuk kakaknya, Bang. Tapi rasa sayang perempuan untuk laki-laki."

"Aqiel, kenapa kamu bicara begitu? Kamu adiknya Abang." Peringat Aryan.

"Sayangnya gitu, coba aja kalau Abang bukan saudara sepersusuan Aqiel, mungkin kita udah hidup bahagia. Bukannya Abang pernah bilang kalau Abang sayang sama Aqiel?"

Keduanya bertatapan cukup lama, lalu tangan Aqiela perlahan naik untuk mengusap pipi Aryan, dan..

Cup!

Tubuh Aryan mematung, sedangkan Aqiela masih tak menjauhkan bibirnya dari bibir Aryan, sekitar 15 detik kemudian Aryan mendorong sedikit bahu Aqiela agar menjauh.

"Jangan seperti ini, Aqiela. Ini salah." Aryan pun berlalu dari hadapan Aqiela.

"Abang!" Panggil Aqiela, ia juga terkejut mengapa dirinya berani melakukan itu.

****

Aryan mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata, ia ingin cepat tiba di rumah. Pikirannya seketika kosong setelah Aqiela mencium bibirnya. Apakah Aqiela sudah gila?

Aryan menghisap batang rokoknya lalu membuangnya, ia sudah menghabiskan 2 batang rokok selama perjalanan menuju rumah.

Saat tiba di rumah, Aryan menghampiri Deandra yang tengah makan malam seorang diri.

"Aryan, pas banget kamu pulang, ayo kita makan—"

Perkataan Deandra terhenti karena Aryan langsung menyambar bibir Deandra, ia mencium Deandra dengan kasar membuat Deandra terkejut, bingung, dan kehilangan arah. Ia hampir terjatuh jika saja Aryan tak memeluk pinggangnya.

"Deandra, I wanna fuck you harder."

(Bagian 18+ dipotong dan hanya tersedia di karyakarsa)

ATHARRAZKA 2: AryanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang