Chapter: Twenty

56K 5.1K 3.3K
                                    

Malam ini Aqiela menginap di kediaman Aryan dan Deandra, ia menemani Deandra karena Aryan bekerja di luar kota. Malam ini mereka berdua memasak makan malam bersama, Aqiela menginginkan chicken steak, tetapi ia tak bisa mengolahnya, akhirnya Deandra yang memasak dan Aqiela membantunya.

"Kak Dean, kalau sama Kak Dean, Bang Aryan gimana orangnya?"

"Baik, cuek tapi perhatian, kadang kurang peka, tapi kadang juga suka jail." Jawab Deandra seadanya.

"Kalau sama kamu, gimana?" Tanya Deandra balik.

"Sama sih, Bang Aryan tuh cuek tapi perhatian. Mungkin karena dari kecil kita udah bareng-bareng, aku jadi merasa punya Abang. Dulu aku suka sama Bang Shaka, tapi Bang Shaka udah nikah, dulu juga aku jahat banget sama istrinya Bang Shaka, makanya aku gak mau ngulangin kesalahan yang sama. Ya emang sih, dulu aku sempat suka sama Bang Aryan karena Bang Aryan perhatian banget, tapi aku mikir lagi, gak mungkin aku menyakiti perempuan lain lagi, kan? Aku gak mau egois, Kak."

Deandra tersenyum kecil mendengarnya, "Aqiela udah pintar, ya?"

"Iya, dong!"

Keduanya tertawa, setelah makanan matang, mereka makan malam bersama disertai berbincang ringan.

"Besok kamu masuk jam berapa?"

"Jam 10 sampe jam 3, Kak. Nanti aku naik ojek online aja. Sorenya kita jalan yuk, Kak. Belanja, nonton bioskop, makan diluar, gitu?"

"Gak bisa, Aqiela. Aku sore les."

Aqiela menghela napas lesu, "bisanya kapan, dong?"

"Lusa kamu pulang, ya?"

"Iya."

"Yaudah lusa aku minta guru lesnya untuk dateng agak awal biar setelah ashar kita bisa keluar, mau?"

Aqiela mengangguk, "mau banget!"

****

Pukul 10 malam, Deandra baru saja hendak berbaring, tetapi tiba-tiba ponselnya berdering. Ia tersenyum ketika mendapati panggilan video masuk dari Aryan.

Wanita itu bersandar di kepala ranjang dan mengangkat panggilan tersebut, terlihat wajah lelah Aryan dan rambut yang basah menandakan Aryan baru saja selesai mandi.

"Assalamualaikum, De. Maaf aku baru bisa kabarin kamu. Seharian ini aku gak sempat buka HP."

"Waalaikumussalam, gak apa-apa, Aryan. Kamu baru selesai mandi?"

"Iya, ini baru balik ke hotel, mandi, dan telpon kamu. Kamu belum tidur?"

"Tadinya udah mau tidur, tapi kamu nelpon. Oh iya, ada Aqiela, loh." Deandra mengalihkan kameranya pada Aqiela yang tengah tertidur seraya memeluk guling.

"Aqiel menginap?"

"Iya, tadi sore dateng, tau aku sendirian dia mau nginep 3 hari katanya. Bagus deh, aku jadi ada temennya."

"Aku jadinya 4 hari disini, Sayang. Gak bisa lama-lama tidur sendirian, gak ada yang meluk."

Deandra terkekeh melihat wajah sok imut Aryan, "lebay deh, udah kamu fokus dulu sama kerjaan. Nanti kalau udah pulang, aku ada hadiah."

"Apa itu?"

"Rahasia dong, kalau di kasih tau namanya bukan hadiah."

"Gak sabar pengen cepet-cepet pulang."

Mereka berbincang sampai pukul 11, sebelum keduanya mulai merasa mengantuk, dan telepon pun di tutup.

****

ATHARRAZKA 2: AryanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang