Chapter: Twenty Six

47.7K 5K 3.2K
                                    

Apa kabarrr? Lama tak update, kangen gak? Hihihi

Pengennya sisa berapa bab lagi? Sampai chapter 35 aja atau 40?

Happy reading!

****

Akhirnya butik Deandra akan di buka setelah berbulan-bulan Aryan mengurus surat izin dan segala perlengkapan butik. Tetapi, sampai saat ini Deandra masih belum mengetahui nama butik tersebut.

Kini Deandra tengah bersiap-siap untuk menghadiri peresmian toko butik yang Aryan berikan untuknya. Ia memakai dress berwarna silver yang senada dengan kemeja silver yang Aryan pakai.

"Sudah, Sayang?" Aryan berdiri di belakang Deandra, menatap Deandra dari pantulan cermin.

Deandra mengangguk, ia mengambil tas selempangnya dan menghampiri Aryan yang mengulurkan tangan. Keduanya bergenggaman tangan menuju mobil.

Saat tengah di perjalanan, ponsel Aryan berdering, Aryan menyambungkannya dengan bluetooth mobil sehingga panggilan terdengar keras.

"Ya, waalaikumussalam, Bang Shaka?"

"Kamu dimana, Yan?"

"Di jalan, sekitar 20 menit lagi sampai."

"Oke, Abang dan yang lainnya sebentar lagi sampai, Om Farid, Tante Citra, dan Aqiela sudah disana."

"Iya, Bang. Aryan ngebut."

"Hey, jangan ngebut, istrimu lagi hamil."

Aryan terkekeh, "bercanda."

"Yaudah Abang tutup, assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

Sambungan telepon terputus, Aryan melirik Deandra yang menghela napas dan menggelengkan kepala. Pria itu mengusap lembut kepala Deandra, lalu kembali fokus menyetir.

Tak sampai 20 menit, mereka sudah tiba. Deandra terkejut melihat ada banyaknya orang berpakaian formal, "Aryan, kok banyak banget tamunya?"

"Iya, aku mengundang teman-teman kantorku. Ayo." Aryan turun lebih dulu sebelum ia membukakan pintu mobil untuk Deandra.

Wanita itu mengalungkan tangannya di lengan Aryan, merasa gugup karena semua pandangan tertuju pada mereka. Aryan terus menuntun Deandra mendekati mereka.

"Pak Aryan.."

Aryan berjabat tangan dengan teman-teman kerjanya, "terima kasih sudah menyempatkan diri untuk hadir, Pak."

Kemudian Aryan dan Deandra menghampiri keluarga mereka, Arshaka memeluk singkat tubuh Aryan, "hebat adeknya Abang, udah bisa membahagiakan istrinya."

"Kakak ipar hebat, bisa ngebuat es kutub ketus ini berubah jadi sangat amat gentleman." Ucap Zyana pada Deandra.

"Sebentar, Aryan dan Dean ingin langsung membuka acara." Pamit Aryan pada mereka, ia membawa Deandra menuju depan pintu butik yang terdapat tali menutupi pintu.

"Selamat malam, Bapak dan Ibu sekalian. Sebelumnya saya dan istri saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya karena Bapak dan Ibu sekalin sudah menyempatkan diri untuk hadir di acara peresmian pembukaan toko butik yang akan dikelola oleh istri saya, Deandra Adita."

Aryan mengambil gunting yang dibawakan oleh salah satu temannya, ia menyerahkannya pada Deandra, "kamu gunting tali pitanya, ya."

"Tanpa banyak bicara, kami akan langsung meresmikan pembukaan butik ini, dengan mengucapkan basmallah, ARZE Boutique resmi dibuka."

ATHARRAZKA 2: AryanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang