Chapter: Six

52.1K 7K 5.3K
                                    

Hai, aku hiatus selama kurang lebih 1 sampai 2 bulan, ya! <3

*
*

Perkataan Aryan membuat Deandra mematung, keduanya saling memandang. Aryan menunggu jawaban Deandra sedangkan gadis itu terus berpikir, apakah Aryan bercanda?

"You kidding me?" Tanya Deandra.

"Apa terlihat jika saya sedang bercanda?" Tanya Aryan balik.

Deandra terkekeh, ia melepaskan sabuk pengamannya, "saya capek, mungkin kamu juga kecapean makanya melantur kayak gini. Oke, terima kasih untuk hari ini, Aryan."

Baru saja Deandra mencoba membuka pintu mobil, tetapi tak bisa. Pintu mobil sudah dikunci oleh Aryan, gadis itu kembali menatap Aryan, "buka pintunya, Aryan."

"Kamu belum menjawab saya, Deandra."

"Menjawab apa?"

"Pertanyaan saya untuk menikahi kamu."

"Saya gak mau."

"Kalau begitu berubah menjadi pernyataan, saya ingin menikahi kamu."

"Saya bilang saya gak mau, buka pintunya!" Sebal Deandra.

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Kenapa kamu menolak saya? Bukannya ini yang kamu inginkan?"

Deandra hanya diam saja, jujur saja jika kini dirinya begitu gugup dalam suasana yang sangat tegang ini. Sedangkan Aryan masih menunggu respon Deandra.

"Buka pintunya atau saya teriak!"

"Silakan teriak yang keras, kamu sedang berada di area tempat tinggal saya kalau kamu lupa."

"Kenapa kamu memaksa? Saya tetep gak mau, Aryan."

"Saya tetap akan menikahi kamu, karena saya sudah meminta izin pada Ayahmu."

Deandra terkejut, bagaimana bisa?

Aryan membuka kunci pintu mobil, "selamat istirahat, besok akan saya jemput pukul 1 siang untuk bertemu keluarga saya."

****

Tepat pukul 1 siang, pintu terketuk. Aryan memakai pakaian kasual, tak seperti biasanya. Aryan memakai celana panjang dan kemeja lengan pendek berwarna hitam.

Saat pintu terbuka, Aryan terkejut melihat Deandra yang masih mengenakan piyama tidur, "belum siap-siap?"

"Siap-siap kemana?"

"Bertemu keluarga saya."

"Kamu serius?" Tanya Deandra.

"Kamu berpikir saya bercanda?"

Deandra menyilangkan tangannya di depan dada, "apa alasan kamu mau menikahi saya?"

"Harus pakai alasan?"

"Iya, karena kurang masuk akal aja. Dulu kamu menjauh dari saya, sekarang kamu meminta saya untuk menikah sama kamu."

"Anggap aja keinginanmu udah terkabul."

"Keinginan?"

"Hm, keinginan untuk menjadi istri saya. Betul, kan?"

"Percaya diri banget, sih!" Deandra pun masuk ke dalam untuk bersiap-siap, sedangkan Aryan hanya menunggu di luar saja. Tak ikut masuk ke dalam.

****

Akhirnya pukul 1 lewat 30 menit, mereka baru jalan menuju Pesantren. Tak ada yang membuka percakapan, untung saja jalanan sedang tidak macat, alhasil hanya membutuhkan waktu 20 menit mereka sudah tiba.

ATHARRAZKA 2: AryanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang