Chapter: Thirty Three

38.5K 4K 3.3K
                                    

Minal aidin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin, happy eid al-fitr 1445H!🤍✨

Maafin aku kalau sering bikin sad ending, insyaAllah yang ini enggak🙏🏻

Happy reading!

****

Sesampai di rumah sakit, Deandra langsung dilarikan ke ruang tindakan, Aqiela dan Farid menunggu di kursi tunggu. Aqiela menangis terisak, merasa bersalah, sedangkan Farid mencoba menghubungi Arshaka untuk memberitahu ini.

Ponsel Aqiela berdering, panggilan masuk dari Aryan. Ia mencoba mengatur napasnya lalu mengangkatnya, "Bang Aryan.."

"Aqiel, ada apa? Kenapa Deandra bisa pendarahan?"

"Sebenernya ada yang mau Aqiel ceritain ke Kak Dean, hari ini niatnya kita mau ngobrol setelah Kak Dean pulang kerja, tapi ternyata Aqiel terlambat, bang."

"Terlambat gimana?"

"Kak Dean hampir dibunuh kembarannya dan Chelsea."

"Hah?"

"Biar Aqiel ceritain kenapa ini bisa terjadi."

Flashback

Aqiela baru saja menyelesaikan praktikum, ia hendak pulang. Hari ini dirinya membawa mobil karena diperbolehkan oleh Farid, saat berada di parkiran, ia melihat seseorang yang sangat dikenalinya.

"Itu Kak Dean? Kok ada disini? Tapi kenapa gak pake kerudung, ya?"

Aqiela melihat seseorang yang sangat mirip dengan Deandra, ia mendekatinya dan hendak menghampirinya, tapi tiba-tiba saja seseorang menghampiri seseorang yang mirip Deandra.

"Teh Anita, maaf udah nunggu lama, ya?"

"Gak apa-apa, Ran. Yuk langsung aja."

Aqiela kembali terkejut, sejak kapan Rani begitu akrab dengan Deandra? Karena penasaran, Aqiela mengikuti kemana mereka pergi.

Kafe, Aqiela duduk tak jauh dari meja mereka, menghadap membelakangi mereka agar mereka tak menyadari keberadaannya. Tapi tiba-tiba saja Citra meneleponnya, menanyakan mengapa Aqiela belum pulang.

"Ma, aku masih ngerjain tugas nih, besok dikumpulin, jadi harus dikerjain sekarang, kemungkinan aku pulang jam 9 ya, Ma. Love you, bye." Aqiela sengaja tak menyebut namanya seperti biasanya, karena ia khawatir mereka mendengar.

"Jadi gimana, Ran?"

Aqiela langsung merekam suara dan meletakan ponselnya begitu saja, setelah itu ia membuka buku, berpura-pura mengerjakan tugas agar tak ada yang curiga.

"Sebentar Teh, ada yang mau dateng lagi."

"Siapa?"

"Kak Chelsea, orangnya udah nyampe, bentar lagi ke sini."

Tak berapa lama Chelsea datang, "hai."

"Halo, Anita." Anita memperkenalkan diri.

"Wow, mirip banget sama Deandra, hai gue Chelsea."

"Saudara kembar gimana gak mirip?" Sahut Rani.

"Oke, jadi gimana? Kayaknya menarik nih."

Rani mengangguk, ia mulai menyusun rencananya, "aku tau, kalian benci banget sama Teh Dean, akupun begitu. Karena semenjak suaminya tau kalau aku bukan anak kandung Ayah Imran, suaminya berhenti biayain kuliahku dan gak pernah ngasih uang lagi ke aku dan Mama. Aku tau waktu itu Teh Anita pernah berusaha ngehancurin rumah tangga mereka tapi gak berhasil, aku juga tau Kak Chelsea benci sama Teh Dean dari zaman kuliah, kan?"

ATHARRAZKA 2: AryanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang