Chapter: Seventeen

68.6K 6.2K 4.6K
                                    

Chapter 17 kayaknya banyak yang 17+ deh, makanya jangan lupa baca di karyakarsa juga ya biar lengkap!😍

Chapter 17 juga aku tulis 2000 words jadi aku minta target 4K votes dan 4k comments, kalau belum tembus jangan nanya kapan update ya :)

Happy reading!

****

Karena sekarang hari minggu, Aryan dan Deandra libur bekerja. Aryan pun mengajak Deandra untuk ke pusat perbelanjaan, membeli segala persiapan untuk liburan mereka selama satu minggu ke depan.

"Mau apa ke Mal?" Tanya Deandra pada Aryan.

"Belanja untuk keperluan selama kita disana, sekalian kita makan siang di luar. Udah cepat, kamu siap-siap."

Mau tak mau Deandra menuruti perkataan Aryan, ia mengganti pakaian terlebih dahulu, barulah ia dan Aryan pergi menuju salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta.

Aryan hanya memakai sweater hitam polos dan celana hitam selutut dengan sendal jepit, tetapi ketampanannya bertambah berkali-kali lipat.

Selama mereka berjalan, Aryan menjadi pusat perhatian perempuan. Hal itu membuat Deandra merasa jengkel, jadilah ia berjalan mendahului Aryan.

"Hey, Deandra. Tunggu aku."

Bukannya berhenti, Deandra mempercepat langkahnya, dan Aryan pun mengejar Deandra, ia menahan tangan Deandra, "kamu kenapa sih?"

"Lepas deh, aku risih jalan beriringan sama orang yang jadi pusat perhatian." Sebal Deandra.

Aryan terkekeh, ia merangkul bahu Deandra, "kalau begitu biarin aku ngerangkul kamu begini biar semua orang tau kalau aku udah punya istri."

"Apa sih!"

"Gak boleh marah-marah terus, De. Nanti cepat tua."

"Hm, terus sekarang kita mau kemana?" Tanya Deandra.

"Sebenarnya aku ingin membeli sepatu kasual, kamu ingin membeli apa?"

"Gak mau beli apa-apa, yaudah aku kita ke tempat sepatu."

Mereka menuju salah satu brand ternama, mencari sepatu yang cocok untuk Aryan. Yang sibuk mencari Deandra, sedangkan Aryan hanya duduk santai di kursi.

"Yang ini gimana, Yan?"

"Hm, warnanya terlalu terang, aku suka warna yang gak mencolok."

Deandra mengambil sepatu berwarna hitam, "kalau ini?"

"Terlalu gelap, Deandra. Modelnya juga terlalu norak."

Mata Deandra melotot saat Aryan mengatakan hal itu didepan pegawai toko, ia pun menatap tak enak hati mata pegawai tersebut, "maaf ya, Kak."

"Gak apa-apa, Kak."

Deandra mengambil satu sepatu berwarna putih, menyerahkannya kepada Aryan, "udah ini aja deh, kalau masih gak cocok juga kamu pilih sendiri aja."

"Ini bagus, yaudah ini aja. Tolong ukuran 43 ya, Mbak." Ucap Aryan pada pegawai tersebut. Pegawai tersebut pun membawa sepatu itu untuk dicari ukuran yang Aryan inginkan.

"Kamu gak ingin beli sesuatu, De?"

Deandra menggeleng, "gak usah."

"Yasudah, setelah ini kita beli kamera, lalu makan siang dan pulang."

Sehabis membayar sepatu yang seharga 12 juta itu, keduanya menuju toko kamera. Aryan memilih kamera yang ingin ia beli, bertanya-tanya pada pegawai toko, sedangkan Deandra hanya menyimak saja seraya melihat-lihat kamera yang ada di toko ini.

ATHARRAZKA 2: AryanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang