Chapter: Twenty Nine

38.9K 4.2K 1.7K
                                    

Marhaban ya Ramadhan, selamat menjalankan ibadah puasa 1445H teman-teman✨🤍🌙

Happy reading!

****

Walaupun Deandra ikut dengan Aryan selama 3 hari, tetapi ia tetap bekerja, ia membawa kerjaannya dan menyelesaikan di kamar hotel, sedangkan Aryan sejak siang sampai malam selalu berada di luar kamar, entah itu bertemu di ruang rapat, di kafe lobi, ataupun di luar hotel.

Sebenarnya Aryan sudah mengajak Deandra, tetapi wanita itu mengatakan ingin di kamar saja karena ingin menyelesaikan pekerjaan. Aryan mengerti, ia membiarkan Deandra di kamar hotel saja, setidaknya wanita itu sudah mau ikut dengannya ke luar kota, Aryan sudah bersyukur.

Saat tengah asyik menggambar desain, Deandra mendengar sesuatu, suaranya terdengar kecil namun tetap terdengar karena ruangan ini sangat sunyi.

Berkali-kali Deandra mencoba mengabaikan suara itu, namun suaranya semakin terdengar jelas. Akhirnya Deandra beranjak dari kursi dan mendekati arah suara. Ia menuju dinding dimana suara terdengar, lalu menempelkan telinganya ke dinding karena merasa sangat penasaran.

Saat tengah mencoba fokus mendengarkan, tiba-tiba saja pintu terbuka, Aryan dan Deandra sama-sama terkejut.

"Ze, ngapain kamu nempel di dinding gitu?"

"Eh?.." Deandra menjauh dari dinding, "gapapa, kamu udah selesai?"

"Udah dari 1 jam yang lalu, aku keluar dulu beli makanan untuk kamu, aku chat dan telepon kamu tapi HP kamu gak aktif."

"Lupa, aku pakai mode pesawat karena lagi kerja. Maaf, ya."

"Gak apa-apa, nih kamu buka, aku mau ganti baju dulu." Aryan memberikan plastik berisi makanan pada Deandra, setelah itu dirinya ke kamar mandi untuk mengganti pakaian.

Deandra masih penasaran dengan suara tersebut, tetapi suara itu sudah hilang, ia mencoba menghilangkan rasa penasaran itu dan menuju meja untuk membuka makanan. Setelah Aryan kembali, mereka makan bersama sebelum beristirahat.

****

Hari ini hari terakhir mereka berada di Semarang sebelum esok hari kembali ke Jakarta, Aryan sudah menyelesaikan tugasnya sejak sore hari, dan saat ini Aryan tengah mengajak Deandra keliling Semarang menggunakan motor yang ia sewa.

Karena waktu tak cukup, alhasil mereka hanya berkeliling saja, tak mampir ke tempat-tempat wisata. Tapi tak sengaja mereka melewati pasar malam, Deandra langsung mengajak Aryan untuk ke sana.

"Aryan, ada pasar malem, ke sana yuk!"

"Mau apa? Di Jakarta juga ada Dufan."

"Ih, aku maunya ke pasar malem aja, banyak jajanan. Ayo kita ke sana."

Aryan menghela napas, mau tak mau ia masuk ke area pasar malam yang lumayan ramai itu, Deandra tersenyum senang, sudah lama ia tak ke pasar malam seperti ini.

"Mau apa?" Tanya Aryan.

"Mau thai tea sama telur gulung."

Mereka menuju penjual thai tea dan telur gulung, "ada lagi?"

"Mau mancing-mancingan itu, Aryan." Deandra menunjuk tempat mainan pancingan.

ATHARRAZKA 2: AryanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang