"sape tuh" tanya Chandra saat mendengar bel rumah berbunyi
"ga tau" jawab Novan seadanya
Jovan berdiri dan berjalan untuk membuka kan pintu nya, saat di depan pintu
"cari siapa?" tanya Jovan dengan nada dingin
"Aurora" jawab Harsa tak kalah dingin
heran, ya itu lah raut yang Jovan tampilkan, ia tak salah dengar kan? ada orang yang mencari adik nya? tunggu sudahkan dia menganggap Rara sebagai adik? tidak tau
" rumah keluarga Mahendra?" tanya Harsa
seakan sadar dalam lamunan nya, Jovan mengijin kan Harsa masuk kedalam rumah, dan menyuruh nya duduk di ruang tamu bergabung bersama Marka dkk
"Lo" ucap Marka
Harsa hanya cuek, sebenarnya dia juga heran kenapa ada Marka disini, saat Novan ingin membuka suara tiba tibaa
"Abanggggg~~" teriak riang yang Rara keluarkan mampu menarik seluruh atensi yang ada di ruang tamu
Harsa berdiri dan merentangkan tangan nya, langsung saja Rara menubruk badan dengan tinggi sekitar 185 cm itu dan memeluk nya erat "hai princess"
semua terdiam, dan terkejut terutama si kembar, sejak kapan Rara bisa sedekat ini dengan orang lain? bahkan berteriak manja pada nya, jujur mereka sedikit iri dengan pria yang Rara panggil sebagai abang
tak teralih dari itu, pandangan mereka terheran heran lagi Karna perubahan sedikit dari penampilan Rara, mereka melihat bahwa Rara lucu(?)
"ayooo~" ucap Rara dengan nada yang megitu menggemaskan
"baiklah, princess nya abang mau kemana?"tanya Harsa sambil menggandeng tangan Rara yang mungil, bagi Harsa
"jalan jalan" antusias, itulah yang Rara rasakan sekarang ia sampai lupa akan rencana awal nya yang akan merubah dirinya dikit demi sedikit
sampai suara riuh Rara menghilang dari ruang tamu, semua masih terdiam, masih terlalu shock dengan apa yang mereka lihat dan dengar baru saja
"what the fuck, WOYYY apa itu tadi!!?? seriusan!!??" heboh Haekal
"diem bego, kuping gw nih jadi korban" ya siapa ga kesel coba tiba tiba aja Haekal berteriak mana dia tepat disampingnya lagi
"ya kan gw kaget, bagaimana bisa Abang sepupu gw kenal si Rora?" ya Harsa adalah Kaka sepupu Haekal, ibu nya adalah kakak dari ayah nya
"hah?" reflek semua nya, kecuali Marka. ya dia kan sudah tau semua nya.
"seriusan? itu tadi Abang Lo?" tanya Chandra
"iye, ini ada apa sih?Kok Abang gw juga bisa ada disini tadi tuh" tanya Haekal lagi, pasalnya saat kejadian tadi ia tak ada diruang tamu, Karna dia laper akhirnya memutuskan mencari makanan di dapur
"nyari si Aurora, mereka ada hubungan apaan?" ucap Novan
"lah ya mana gw tau" saut haekal
sedangkan disisi lain
di dalam mobil, Rara tak berhenti dengan ocehan nya dia berceloteh seperti bayi yang baru saja pandai berbicara, dan itu membuat Harsa terus terkekeh
"uhuk uhukk ishh uhuk, a-abang uhuk minum"
"makanya kalau ngomong tuh pelan pelan" ucap Harsa sambil membuka dasbor mobil dan mengambil kan air untuk Rara minum
"ya kan Rara tuh antusias tauk" ucap Rara setelah selesai minum
"Ra" panggil Harsa
"ada apa bang?"
"bagaimana bisa Marka ada di rumah mu?"
"temen nya Jovan Novan" jawab Rara seadanya, ia mulai malas membahas Marka and the Genk
"Jovan Novan?" tanya Harsa lagi
"abang Rara" mengetahui topik yang sedikit membuat mood Rara tak baik Harsa langsung mengalihkan nya ke stand eskrim, yang baru dilewati
"mau ice-cream?"
"mauuuuuuuuuu" ucap Rara dengan semangat 45
Harsa kembali terkekeh, oke dia tau sekarang pembahasan Marka dan teman teman adik sepupunya ini sangat tak mengenakan bagi princess kecil nya
Harsa memberhentikan mobil tepat di depan stand eskrim dan disebelah nya juga ada stand gula kapas
"abang Rara mau itu juga" ucapnya sambil menunjuk gula kapan berbentuk kepala beruang
"pilih salah satu, ice cream atau cotton candy"
"Rara mau dua dua nya"
"satu"
"huh baiklah, ice cream" ucap Rara sedikit sedih, tak apa lah yang penting ia jadi membeli nya, walau hanya salah satu
setelah membeli eskrim mereka berdua jalan jalan ke taman, dengan Rara masih dengan celotehan nya, ya Rara masih berlanjut cerita ini itu ntah apa pun itu
"abangggggg" panggil Rara
"ya princess?" saut Harsa
"abang punya saudara?" tanya Rara
"saya anak tunggal" jawab Harsa
Rara cuma mangut mangut doang sambil ngeliat sekitar, seketika tak ada pembicaraan lagi di antara mereka, pandangan Rara beralih pada 2 anak kecil berbeda gender yang sedang bermain berlari bersama.
"kangen" gumam Rara tiba tiba
Harsa yang memang pendengaran nya tajam kaya gajah, mendengar gumaman Rara "are you okay sayang?"
Rara mengangguk, walau tak sesemangat sebelum nya
mereka menghabiskan waktu bersama sampai menjelang sore "Abang ayo pulang, Rara cape"
Harsa hanya menurut, toh ini memang sudah mau malam
KAMU SEDANG MEMBACA
TUBUH GADIS NERD [END]
Fantasy"apa yang lo lakukuin?" tanya Rara dengan darah yang mengalir bercampur dengan air hujan "membunuh mu agar semuanya kembali pada saya" kata seseorang tersebut dengan seringaian yang menurut Rara lucu "ahh musuh ayah rupanya, beruntung banget gw yang...