sudah 3 bulan Rara menempati tubuh ini, dan semuanya perlahan mulai berubah, yang sebelumnya Rara di Katai cupu culun, kini berubah bagai bidadari yang turun dari langit
dan sifatnya pun berubah hanya sedikit, dulu yang sikapnya malu kepala menunduk dan juga suka senyum, sekarang masih sama cuma lebih banyak bicara saja dan sedikit lebih berani
tentang bagaimana keluarga nya?? keluarga Rara ingin sekali meminta maaf, tapi ego mereka masih menguasai mereka jadilah maaf itu tertunda terus
pagi hari yang cerah di hari Sabtu pagii
"good pagii bibi Ahn pak Akhmad" masih ingat dengan pak Akhmad? ya dia adalah orang yang selalu menggoda bibi Ahn
"Duh pak Akhmad ini ga pernah absen ya kalau soal bibi Ahn" goda Rara
"wah iya dong non" ucap pak Akhmad sambil ketawa, bibi Ahn mah cuma bisa ngedumel sambil lanjutin acara masak nya saja untuk sarapan
Rara ketawa aja pak Akhmad ikut ketawa dan disambung oleh kekehan bibi Ahn, dan itu tak luput dari pandangan seluruh keluarga Mahendra
"bi hari ini Rara mau pergi sama pak Asep" ucap Rara sambil membantu bibi Ahn motong sayuran
"kemana?" tanya bibi Ahn
"rahasia hehehehe" jawab Rara
bibi Ahn hanya menggeleng kan kepala, beberapa menit kemudian makanan selesai dan lupa juga Rara membantu menatanya di meja makan, semua sudah berkumpul dan menatap Rara dengan pandangan yang berbeda
"Ra" panggil seseorang yang membuat langkah Rara terhenti, niat nya sih mau ngambil makanan terus makan dikamar sambil nonton ayang
"iya ada apa?" tanya Rara
"makanlah disini" semua orang terkejut, Rara juga terkejut apakah ini mimpi, ayah nya menyuruh ia duduk di sini??makan bersama??pasti ada apa apa ini pikir Rara, sekarang dia mematung diam ga tau mau bereaksi bagaimana Dan
"makan lah bersama kami" sekarang ibu Rara pun ikut angkat bicara Karna melihat keterdiaman Rara dari tadi
"eumm maaf, bukanya Rara menolak tapi Rara akan makan dikamar saja" mengingat kalau dia makan itu ga bisa diam takut mengacaukan sarapan dan berakhir di semprot oleh Novan ia tak mau itu terjadi, ini masih pagi
"duduk" sekarang atensi nya beralih pada sang Kakak pertama
"tapi-"
"duduk aja napa sih, susah amat Lo jadi cewe" potong Novan, ia jengkel Karna dia ini sudah lapar
dengan ragu Rara duduk di samping Kakak pertamanya, semua makan dengan tenang kecuali Novan yang mengoceh membahas ini itu dengan Jovan tapi tak dijawab
"Ra ayah lihat nilai kamu naik, benarkah itu?" tanya sang ayah
"ape nih, tiba tiba gini" ucapnya dalam hati, dan Rara hanya mengangguk saja sebagai jawaban
hening, itulah yang terjadi saat ini Karna Rara tak suka akhirnya dia memutuskan untuk menyelesaikan makan nya
"eumm Rara sudah selesai, Rara mau keluar dulu" ucap Rara kikuk
"kemana" tanya Nico dan Jovan bersamaan
itu membuat Rara sedikit terkejut dan reflek menundukkan kepalanya "ma-mau jalan jalan" ucap Rara sambil memilin baju nya
"eumm Rara pergi dulu ya" dengan tiba tiba Rara berlari sebelum mendengar perkataan keluarga nya lagi
"apakah sejahat itu kita sampai Rara saja seperti itu?" tanya Novan
KAMU SEDANG MEMBACA
TUBUH GADIS NERD [END]
Fantasy"apa yang lo lakukuin?" tanya Rara dengan darah yang mengalir bercampur dengan air hujan "membunuh mu agar semuanya kembali pada saya" kata seseorang tersebut dengan seringaian yang menurut Rara lucu "ahh musuh ayah rupanya, beruntung banget gw yang...