Hening, itulah keadaan dapur saat ini lili tak tau harus berbuat apa jadi dia fokus memasak sedangkan Rara disuruh duduk oleh bibi Ahn, dengan merajuk Rara duduk sambil memperhatikan ibunya dan bibi Ahn memasak
"Bibiiii Rara mau bekal nasi goreng wortel buncis telor" Rara berjalan menuju kulkas dan mengambil sayuran yang dibutuhkan untuk bekal nya
Setelah sayuran yang ia mau ia pegang dengan segera Rara mencuci sayuran itu dan memotongnya kecil kecil.
Rara memberikan sayuran itu ada bibi Ahn, namun saat bibi Ahn ingin menerima sayuran itu tiba tiba lili merebutnya
"Biar mama yang buatin ya" Rara hanya diam dan mengangguk ia tak ingin ada drama di pagi hari, Rara melihat ke arah bibi Ahn ia melihat bahwa bibi Ahn tersenyum kecut Karna tak jadi memasakkan makanan untuk nona muda nya
Rara menghampiri bibi Ahn dan membisikkan sesuatu "bibi Ahn tetap yang nomer 1 bagi Rara"
Bagi Rara hubungan darah memang tak terlalu penting, yang ia pikirkan hanya kasih sayang perhatian yang telah ia terimaBeberapa menit berlalu, Rara hanya menonton bibi Ahn dan ibunya memasak, setelah selesai semua makanan yang di masak di siapkan di meja makan
Semua telah berkumpul, Rara ingin berangkat tapi tanganya di tahan oleh bibi Ahn
"Non sarapan di rumah aja ya, bareng sama yang lain" ucap bibi Ahn
Rara sempat berfikir sebentar dan akhirnya menyetujui permintaan bibi Ahn, kali ini Rara sarapan di rumah bersama keluarga nya
Saat Rara duduk di meja makan
"Ra berangkat bersama kita" ucap satria dan ketiga anak nya bersama samaRara menatap aneh ke empat laki laki yang berbeda umur itu, ada apa ini?
"Ngga usah, terima kasih Rara sama pak Asep saja" Rara segera menghabiskan makanan nya dan beranjak pergi dari sana
Semua yang ada disana menghela nafas dan melanjutkan makan tanpa semangat
"Tuan nyonya, membujuk nona muda itu mudah tapi harus dengan tenaga ekstra kalian harus lebih berusaha lagi, terutama menyangkut kesukaan nona muda itu akan lebih mudah untuk meluluhkan hati nona muda" bibi Ahn berkata seperti itu Karna ia yakin bahwa keluarga Mahendra ingin memperbaiki hubungan dengan nona muda nya
Di sekolah, ntah bagaimana cerita tapi Jovan dan Novan sekarang tengah menunggu Rara di depan gerbang sekolah
"Lah anjir, itu kenapa si kembar udah di sana bukanya tadi gw berangkat duluan ya?? Wahh ga beres ni mereka pasti punya ilmu hitam teleportasi "
Pak Asep yang mendengar penuturan Rara hanya terkekeh pelan "aduh non, mereka kan berangkat pake motor jadi bisa lebih cepat"
"Tapi itu ngga masuk akal pak, masa Rara yang berangkat duluan tapi mereka yang sampai duluan, patut dicurigai"
Dengan perasaan was was Rara turun dari mobil dan menatap curiga pada abang kembarnya
"Kenapa??" Tanya Novan
Rara hanya menggeleng dan menghampiri Haikal yang anehnya dia juga sudah ada di sekolah pagi pagi sekali
"Bang ekal ayo ke kantin" ucap Rara sambil menggandeng tangan Haekal, Haekal hanya mengangguk dan menatap remeh kepada si kembar
"Kita ikut" ucap Marka
Semua menoleh ke arah Marka terutama cerry dan Kayla yang menatap tak percaya pada Marka bahkan Rara pun menatap tak percaya pada kutub satu itu
"Ngapain??" Bukan Rara yang bertanya melainkan Haekal lah yang bertanya, tumben sekali ketuanya itu
Marka hanya mengangkat satu alis nya, kemudian mengangkat bahu acuh dia mendahului Haekal dan juga Rara
KAMU SEDANG MEMBACA
TUBUH GADIS NERD [END]
Fantasy"apa yang lo lakukuin?" tanya Rara dengan darah yang mengalir bercampur dengan air hujan "membunuh mu agar semuanya kembali pada saya" kata seseorang tersebut dengan seringaian yang menurut Rara lucu "ahh musuh ayah rupanya, beruntung banget gw yang...