semua nya terdiam, semua tersadar atas lamunan nya saat Haekal berjalan menyusul Rara
"CK anak itu sudah mulai berani rupanya" geram seseorang
disisi lain, Rara telah duduk anteng manis sambil membuka bekalnya "laperr nyaa makan makann" saat Rara ingin menyuapkan nasi ke dalam mulut nga tiba tiba saja ada yang duduk di sebelahnya tanpa permisi
"gw ikut makan disini ya" ucap seseorang itu
"bang ekal ngapain disiniii??" tanya Rara yang sama sekali tidak bermanfaat
Haekal menghela nafasnya padahal mah dia tadi udah bilang, gitu aja masih ditanyain lagi, saat Rara sadar akan muka Haekal dia cuma cengengesan doang
"kenapa ngga sama yang lain?" tanya Rara lagi
"ga tau, pengen aja dan sekarang kenapa Lo manggil gw ekal padahal waktu itu Lo manggil gw Hae" tanya Haekal sambil buka bekal yang diberikan Rara dan memakan nya
"oh itu, yang pertama itu Rara reflek soalnya Abang mirip sama orang yang bikin Rara senyum tiap hari nya" ucap Rara sendu
heran itulah yang dialami Haekal sekarang, ternyata dibalik sikap diam nya Rara dia juga bisa aktif, melihat Rara yang mulai sedih Haekal mengalihkan pembicaraan mereka
"oh iya Ra kenapa nama Lo jadi Rara bukanya Rora?"
Rara menoleh dengan mulut penuh makanan
"owuhhh itwuu kwalnwa anweh" ucap Rara tak jelas"telen dulu makanya baru ngomong, tapi gemes juga nih bocah" lanjutnya dalam hati
setelah Rara menelan makanan nya dia cuma cengengesan lagi "itu Karna kalau dipanggil Rora tuh aneh aja, dan ya mau berubah aja gitu bang dari Rora ke Rara"
"Lo beneran mau berubah?" tanya Haekal lagi
"iya lah bang, udah bosen dengerin kata kata menusuk mereka yang tiap hari nya itu itu Mulu, mau cuba yang lebih ekstrim" ucap Rara sambil terkekeh
"aneh Lo, maaf ya" ucap Haekal tiba tiba
"untuk?" sekejap kemudian Rara paham dan hanya mengangguk sambil tersenyum " ga papa lah bang, santai aja Rara kan anak kuat yang tangguh" Rara menjeda perkataan nya dia bug bentar "ehh anak tangguh yang kuat maksud nya" lanjut nya
Haekal terkekeh dia juga merasa bersalah atas tingkah nya dulu, ya walau tak separah yang lain tapi dia tetap saja ikut andil
"bang bisa bantuin Rara ngga?" tanya Rara tiba tiba
"bantuin apa?"
"Rara mau bisa kaya yang lain, ngobrol pake g-gw Lo?" ucap Rara agak ragu, walau di buat buat "padahal mah gw udah bisa tapi ya modus dikit lah Ama babang ekal ahak"
Haekal agak terkejut, tapi dia juga tertawa mendengar penuturan yang Rara ucapkan, Haekal mengusak rambut Rara "mau jadi bar bar he??"
"nggak lahh, pengen aja kaya yang lainnn" ucap Rara sambil menggembungkan pipinya
Haekal mencubit kedua pipi tersebut dan mengangguk tanda setuju, Rara berlompat kegirangan Karna Haekal menyetujui nya
"bisa diabetes gw"
"yesss akhirnya bisa Deket sama Haekal, ga papa bukan yang asli yang penting mirip"
mereka bersenda gurau bersama, ternyata seru juga bersama Rara, pikir Haekal pantas saja abang sepupunya bisa betah bersama ini anak
"bang ke kelas yuk, udah mau bel nih"
"yaudah ayo" mereka berdua pun berdiri Rara mengedarkan pandangannya Karna merasa ada yang memperhatikan nya lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
TUBUH GADIS NERD [END]
Fantasia"apa yang lo lakukuin?" tanya Rara dengan darah yang mengalir bercampur dengan air hujan "membunuh mu agar semuanya kembali pada saya" kata seseorang tersebut dengan seringaian yang menurut Rara lucu "ahh musuh ayah rupanya, beruntung banget gw yang...