"Abang apa itu cinta??"
Nico tampak terkejut dengan pertanyaan yang Rara lontarkan, kenapa adiknya ini menanyakan hal seperti itu. Sekarang ia bingung harus menjawab bagaimana
"Abangggg" Rara memanggil Nico dengan nada merengek
"Iya sayang?" Jawab Nico dengan lembut
"Jadi..... Apa itu cinta?" Tanya Rara sekali lagi
"Cinta adalah dimana kamu tak bisa menjelaskan kenapa kamu bisa mencintai nya, cinta tak bisa dideskripsikan sayang, seperti ini jika kamu bilang kamu menyukainya Karna dia baik hati dan juga ramah itu tanda kamu mengaguminya, jika kamu menyukai nya Karna dia tampan itu hanya sebuah nafsu. Terkadang cinta tak bisa diucapkan dengan kata kata jadi abang juga tak mengerti harus menjelaskan lagi tentang cinta" ucap Nico panjang lebar dan Rara hanya mengangguk mengerti
"Tapi terkadang ada juga kisah cinta dimana kita harus merelakan dia pergi demi kebahagiaan nya, karena melihat orang yang kita cintai bahagia walau tidak dengan kita itu akan membuat kita bahagia walau menyakitkan" lanjut Nico
" Sepertinya Abang profesional ya tentang hal ini?" Nico yang mendengar penuturan Rara hanya terkekeh gemas dan memeluk Rara lebih erat lagi
"Kenapa tiba tiba nanyain hal itu?" Tanya Nico
1 detik
2 detik
3 detik
.
.
.
1 menit tak ada jawaban, Nico melihat sang adik dan ternyata Rara sudah tidur pulas, Nico kembali terkekeh pantas saja ia tak mendapati jawaban dari sang adik, ternyata Rara sudah tidur dengan menggigit gigiti batang loli tadiDengan hati hati Nico mengambil batang loli itu dan membuangnya ke tempat sampah yang ada disamping kasur, ntah darimana asal nya tapi Nico yakin Rara lah yang menaruh disana sebagai tempat sampah ice cream dan juga kulit permen
Setelah membuang batang loli itu, Nico langsung saja mengambil selimut, menyelimuti Rara serta dirinya dan memeluk Rara dengan hangat sungguh ini adalah moment moment yang ia tunggu dari dulu.
Tapi itu semua tertutup oleh ego, tapi sekarang tidak lagi ia akan menurunkan ego nya demi sang adik tercinta
Tapi kenapa tadi adiknya menanyakan tentang cinta?? Apakah adiknya ini sedang jatuh cinta?? Jika benar ia akan benar benar memberikan Bogeman pada orang yang disukai adiknya ini, batin Nico. Sungguh ia tak rela jika adik gadis satu satunya ini sudah memiliki kekasih
♥️💘♥️
Sekitar pukul 4 pagi Rara terbangun, ntah Karna apa tapi dia tiba tiba saja bangun dan tak bisa tidur lagi, dan berakhir ia memainkan hp
Rara melihat wajah sang kakak, Rara akui bahwa Nico ini sangat sangat tampan ya walau baginya Haechan tetap yang no 1 di hati tapi jujur saja Nico memang tak kalah tampan dari bias nya itu
Rara membaca novel hingga 50 halaman dan itu pun tepat sekali habis saat waktu menunjukan pukul 5 lebih 3 menit. Rara bergegas bangun, beranjak dari kasur dengan hati hati agar tak membangunkan Nico yang masih tertidur pulas
Sekitar satu jam lamanya Rara bersiap siap untuk sekolah, seperti hari biasanya Rara akan turun dan langsung kedapur untuk membantu Bi Ahn memasak
Tapi saat Rara didapur ia terkejut Karna bukanya bi Ahn yang sedang memasak melainkan ibunya sendiri
"Dimana bibi?" Tanya Rara tanpa ba-bi-bu lagi
Lili yang mendengar suara putrinya langsung menghentikan acara memasak nya
"Sudah siap sayang? Coba liat mama masak makanan kesukaan kamu loh, mau coba?" Ucap lili mencoba mengalihkan pembicaraan
"Dimana bibi?" Tanya Rara sekali lagi, dia kan ingin cuddle cuddle manja ke bibi, tapi kenapa bi ahn ngga ada
Lili yang mendengar pertanyaan yang sama lagi dari mulut sang anak langsung mencengkram bahu Rara cukup kuat
Rara akui ini memang sedikit sakit Karna kuku lilia cukup tajam, lilia menatap Rara tajam
"Ra mama disini kenapa kamu malah mencari pembantu!? Ingat kita dan mereka itu berbeda!" Lilia sedikit meninggikan suara nya, Jika Rara yang dulu akan takut dengan semua hal yang dilakukannya saat ini namun lilia terkejut Karna respon Rara adalah menatapnya datar
"Kenapa berbeda? Bibi Ahn makan nasi, bukan batu dan sejenisnya, bibi Ahn juga manusia Dan-" Rara menjeda ucapan nya dan melepaskan cengkraman tangan mama nya dari pundak nya
"-dan yang membedakan hanyalah kasih sayang yang diberikan, walau mama yang melahirkan Rara tapi yang memberi kasih sayang nasihat dan juga tawa untuk Rara adalah bibi Ahn, bagi Rara ikatan darah tak terlalu penting, yang penting adalah bagaimana orang menyampaikan ilmu mereka, nasihat nasihat, dan juga tutur kata mereka, mama dan papa yang harus nya jadi guru dan panutan Rara malah terganti oleh pembantu dan supir serta tukang kebun yang memberikan nya, mama harusnya sadar kenapa Rara lebih memilih pembantu dari pada orang yang telah melahirkan Rara" Rara berucap tanpa ragu sedikitpun, dulu orang tua nya selalu memberikan nya kasih sayang yang amat sangat, ya walau harus berbagi dengan sang adik tapi itu cukup bagi Rara
"Hanya Karna penampilan Rara tak memuaskan bagi mama dan yang lain, bukan berarti itu alasan yang tepat bagi kalian untuk mengasingkan ku di rumah" Rara pergi meninggalkan lilia yang sudah menangis, lilia benar benar sakit sekarang semua yang dikatakan anaknya memang benar adanya
Tanpa disadari, satria, Nico, Jovan, juga Novan menyaksikan semuanya dan mendengar semua perkataan Rara, hati mereka juga ikut merasa teriris saat mendengarnya
Sebegitu nya hingga Rara sampai merasa terasingkan dirumahnya sendiri, apakah kesalahan mereka masih bisa dimaafkan oleh Rara?
Mood Rara kacau hari ini, niatnya ingin bermanja ria malah menghadapi drama menyebalkan, semoga di kelas nanti tak ada drama sama sekali
Rara juga heran, kemana perginya bibi Ahn, pak Akhmad dan juga pak Asep kenapa tiba tiba mereka semua ngga ada, padahal ini bukan hari Sabtu ataupun minggu
Terpaksa hari ini Rara menaiki bus untuk ke sekolah, dan sampai di sekolah sekitar jam tujuh kurang 15 menit
Rara ngedumel ngga jelas, ntahlah kenapa hari ini semuanya menyebalkan sekalii, Ingi rasanya Rara mencabik cabik orang tapi ngga bisa, ngga mungkin ia memutilasi orang hanya demi melampiaskan kekesalan tak berakar ini kan?? Busa masuk penjara dia nanti
"Lo kenapa Ra" tanya Odi sang ketua kelas, info lagi ni ya Ders semenjak Rara berubah jadi anak yang sedikit petakilan akhirnya Rara memiliki teman
"Ga tau didi, kenapa gw kaya gini aneh kan?" Rara juga tak mengerti kenapa dirinya bisa kesal sekali
"PMS kalik" Rara menggelengkan kepala nya Karna ia sudah selesai 5 hari lalu
Saat 10 menit sebelum bel masuk tiba tiba sata antek antek cerry Kayla datang dan langsung menyeret Rara menuju kolam renang sekolah
"Lo apa apa sih cerkay sialan!! Lo mau bawa gw kemana anjing" Rara tambah kesal lagi karena saat ini dirinya sedang diseret seret oleh anak buah cerry dan Kayla
Plak
Wajah Rara tertoleh ke samping, pipi nya terasa panas namun tak lama Karna ia sudah kebal dengan yang namanya tamparan di pipi, kulit wajahnya sama tebalnya dengan kulit tubuh nya
"Diem Lo anjing, jalang kek Lo harus di basmi" sarkas cerry
"Bukanya yang jalang itu Lo ya? Di taman nempel om om, di mall nempel kakek kakek, di restoran nempel anak sekolah lain, di sekolah nempel geng nya Abang gw, mana tingkah laku Lo berdua sama lagi kalau gw kan stay at home ya, taut takut kalau Corona balik lagi" ucap Rara dengan santai nya, bahkan sampai membawa corona yang sudah hilang, kasian udah wafat masih aja dibawa bawa
Cerry dan Kayla geram, mereka masih di lorong sekolah dan ucapan tadi dapat didengar oleh setiap murid yang berlalu-lalang
Kayla langsung saja jalan duluan dan disusul oleh cerry, serta anak buah nya yang masih membawa Rara ntah kemana mereka akan membawanya
Disana ada satu laki laki yang memperhatikan dari awal sampai akhir, ingin membantu tapi ia ingin melihat bagaimana Rara menghadapi gadis gadis ular itu
KAMU SEDANG MEMBACA
TUBUH GADIS NERD [END]
Fantasy"apa yang lo lakukuin?" tanya Rara dengan darah yang mengalir bercampur dengan air hujan "membunuh mu agar semuanya kembali pada saya" kata seseorang tersebut dengan seringaian yang menurut Rara lucu "ahh musuh ayah rupanya, beruntung banget gw yang...